Cara Menemukan Gaya Menulis Kreatif yang Unik dan Autentik

by - April 24, 2025

Cara Menemukan Gaya Menulis Kreatif yang Unik dan Autentik

Nemuin gaya menulis kreatif itu bukan soal ikut tren atau ngikutin cara penulis terkenal. Justru yang paling penting adalah gimana tulisan bisa terasa jujur, mengalir, dan benar-benar nunjukin kepribadian si penulisnya. 

Tapi emang nggak selalu gampang buat nemuin gaya itu. Kadang malah makin banyak baca, makin bingung sendiri. Akhirnya tulisan jadi terdengar kayak orang lain, bukan diri sendiri.

Semua orang punya cara unik buat bercerita, tapi nggak semua langsung ketemu caranya sejak awal. Butuh waktu, latihan, dan sedikit keberanian buat eksplorasi. 

Dan yang paling penting, jangan buru-buru pengin keliatan keren. Gaya nulis yang enak itu biasanya muncul dari hal-hal yang sederhana dan dekat sama keseharian.

Cara Menemukan Gaya Menulis Kreatif Ala Kamu Sendiri

Cara Menemukan Gaya Menulis Kreatif yang Unik dan Autentik

Biar makin jelas dan nggak bingung mulai dari mana, berikut beberapa cara sederhana yang bisa dicoba buat nemuin gaya menulis kreatif versi kamu sendiri. 

Nggak perlu buru-buru, cukup nikmati prosesnya pelan-pelan.

1. Tulis Bebas Tanpa Sensor Diri

Kadang yang bikin susah nulis itu karena terlalu mikir. Belum juga satu paragraf selesai, udah pengin ngedit. 

Padahal di awal, yang penting itu nulis dulu, bukan bagus dulu. 

Coba biasain nulis bebas tanpa mikir ini-itu. Tulis apa pun yang muncul di kepala, meskipun berantakan. Mau typo, nggak nyambung, atau acak-acakan, nggak masalah. Yang penting ngalir dulu aja. 

Kalau udah sering latihan kayak gini, nanti lama-lama bakal kelihatan pola dan gaya nulis yang paling alami keluar.

Baca juga: Perbedaan Gaya Menulis untuk Blog, Media Sosial, dan Platform Profesional

2. Baca Banyak, Tapi Jangan Ikut-Ikut

Nambah referensi itu penting, apalagi kalau pengin jadi penulis yang terus berkembang. Tapi jangan sampai malah jadi ikut-ikutan gaya orang lain. 

Misalnya abis baca tulisan penulis favorit, terus tanpa sadar gaya bahasanya nempel. Itu wajar banget, tapi harus dilatih supaya nggak keikut terus. 

Caranya, setelah baca, coba renungin kenapa kamu suka tulisan itu. Apakah karena gaya bahasanya santai? Cara penyampaiannya unik? 

Nah, dari situ kamu bisa ambil esensinya, bukan niru mentah-mentah. Lalu, coba olah pakai cara kamu sendiri. 

Nulis itu soal jujur ke diri sendiri, bukan soal terlihat pintar kayak penulis lain.

3. Perhatikan Pola Tulisan Sendiri

Coba buka tulisan-tulisan lama, baik yang dipublish maupun yang cuma nyangkut di draft. Baca ulang pelan-pelan dan amati cara kamu nulis. 

Apakah sering pakai kalimat pendek yang to the point? Sering pakai kata-kata sehari-hari? Atau suka banget ngasih pertanyaan retoris di tengah tulisan? 

Semua itu petunjuk awal gaya nulis yang udah terbentuk, cuma kamu mungkin belum sadar aja. 

Bahkan cara kamu nyusun paragraf, kasih jeda, atau mainin intonasi kalimat juga bisa jadi ciri khas. Yang penting, jangan buru-buru merasa tulisan harus kayak “standar penulis profesional”. Justru dari yang “kamu banget” itulah gaya aslimu bisa muncul dan makin matang.

4. Rekam Cara Bicara Sendiri

Pernah ngerasa nulis jadi kaku banget, padahal kalau ngomong ngalir aja? Itu karena banyak yang nulis pakai "mode formal" yang sebenarnya nggak cocok buat semua orang. 

Coba deh sekali-sekali rekam suara sendiri waktu lagi cerita atau jelasin sesuatu. Topiknya bebas aja, misalnya pengalaman lucu, opini soal film, atau cerita masa kecil. 

Terus dengerin ulang dan tulis ulang jadi teks. Perhatiin gimana kamu pilih kata, kapan kamu berhenti, dan gimana kamu kasih tekanan. 

Di situ biasanya ada banyak hal menarik yang bisa jadi bahan gaya nulis. Tulisannya jadi lebih terasa hidup dan nggak kaku.

5. Uji Coba dengan Berbagai Format

Jangan buru-buru merasa harus punya satu gaya tetap dari awal. Kadang gaya menulis baru ketemu setelah coba banyak format. 

Misalnya hari ini nulis cerita pendek, besok coba bikin puisi, lusa coba bikin thread di media sosial. 

Semakin banyak eksplorasi, semakin paham juga kamu nyaman di mana. Bisa aja ternyata kamu lebih jago bikin tulisan storytelling daripada opini. Atau lebih suka gaya deskriptif daripada langsung to the point. 

Coba dan terus coba. Nggak apa-apa nyasar dulu, yang penting dari situ kamu bisa nemuin “rumah” yang paling cocok buat gaya menulismu sendiri.

6. Minta Feedback dari Orang Tepercaya

Kadang kita terlalu deket sama tulisan sendiri, sampai-sampai nggak bisa lihat jelas kekuatannya di mana. Di situ pentingnya feedback dari orang lain. Tapi pilih orang yang beneran ngerti cara kasih masukan, bukan yang asal kritik. 

Kirim tulisan kamu ke temen atau mentor yang kamu percaya, lalu tanya pendapat jujur mereka. Misalnya, bagian mana yang paling terasa kamu banget? Atau, gaya bahasanya enak dibaca nggak? 

Dari komentar kayak gitu, kamu bisa dapet insight soal bagian yang perlu dipertahankan atau dikembangkan. 

Baca juga: Bagaimana Menentukan Ciri Khas Gaya Ngeblog buat Para Lifestyle Blogger

Gaya nulis itu bukan tentang jadi sempurna, tapi tentang jadi konsisten dengan karakter yang paling kamu banget.

Gaya menulis kreatif itu nggak datang dari aturan yang kaku atau rumus tertentu. Setiap orang punya cara sendiri buat mengekspresikan pikiran lewat tulisan. Enggak ada yang salah, juga enggak ada yang bener 100%.

Yang penting, terus latihan dan berani jadi diri sendiri. Nggak apa-apa kalau awalnya masih coba-coba, namanya juga proses. Selama terus nulis dan jujur sama gaya kamu sendiri, lama-lama bakal ketemu juga bentuk tulisan yang paling pas dan nyaman.

Temukan tips menulis lainnya yang praktis dan inspiratif di Instagram Penulis Konten. Jangan lewatkan konten menarik yang bisa bantu meningkatkan skill menulismu!


You May Also Like

0 comments