Rahasia Menulis Cepat tapi Tetap Berkualitas
Menulis cepat sering dianggap sulit, terutama jika ingin tetap menghasilkan tulisan berkualitas. Banyak yang bingung bagaimana cara menyeimbangkan kecepatan menulis dengan isi yang tetap menarik dan informatif.
Padahal, dengan teknik dan kebiasaan yang tepat, proses menulis bisa jadi lebih efisien tanpa mengorbankan kualitas.
Menulis bukan hanya soal menuangkan ide, tapi juga bagaimana ide tersebut tersampaikan dengan jelas dan terstruktur. Artinya, kalau kamu sudah tahu—dan hafal—struktur tulisan berkualitasnya, maka kecepatan menulismu juga akan meningkat seiring jam terbang yang semakin tinggi.
Kemampuan ini bisa diasah dengan memanfaatkan strategi sederhana, mulai dari riset yang matang hingga cara menulis yang lebih fokus. Dengan langkah yang tepat, menulis cepat bukan lagi tantangan besar.
Mau Bisa Menulis Cepat? Praktikkan Ini!
1. Riset Terlebih Dahulu
Sebelum mulai nulis, pastikan semua informasi yang dibutuhkan sudah lengkap. Buat saya sendiri, riset adalan proses yang paling makan waktu saat menulis. Jadi, saya punya waktu khusus untuk riset. Misalnya dalam sehari saya menulis 5 artikel, maka saya mencari bahan-bahan untuk 5 artikel tersebut dalam satu waktu riset, alih-alih mau nulis 1 artikel, riset dulu—begitu berulang kali. Menyatukan waktu riset justru menjadi lebih efektif dan efisien.
Cari sumber-sumber yang terpercaya dan catat poin-poin pentingnya. Biar nggak ribet, bikin catatan singkat atau mind map supaya semua yang mau ditulis terasa lebih jelas dan gampang diolah. Dengan riset yang rapi, kita bisa menulis lebih lancar.
Baca juga: Cara Menulis Artikel dengan Rapi (3000+ Kata)
2. Gunakan Outline
Memang sih, enggak semua jenis tulisan enak dibikin outline. Tapi, kalau mau menulis cepat, outline is a must.
So, sebelum mulai menulis, coba deh bikin kerangka dulu. Enggak perlu ribet, cukup tulis poin-poin utama yang mau dibahas. Poin-poin ini juga nanti langsung saja jadi H3-nya. Jadi, akan lebih praktis.
Outline ibarat peta jalan biar tulisan tetap terarah dan enggak ngalor-ngidul. Dengan outline, waktu menulis juga lebih hemat karena kamu enggak perlu mikir keras mau lanjut ke mana. Jadi, tinggal ikutin alur yang sudah ditentukan saja.
3. Tulis Tanpa Mengedit
Saat kamu menulis draf pertama, lupakan dulu soal grammar, typo, atau struktur yang rapi. Fokus aja buat menuangkan semua ide yang ada di kepala. Anggap aja seperti freestyle writing, cerita yang mengalir bebas tetapi tetap dengan guidance outline yang sudah ada.
Jangan takut salah, karena nanti masih ada waktu buat edit setelah semua ide selesai ditulis. Intinya, biarin dulu kreativitas jalan tanpa hambatan.
Setelah semua ide tertuang, baru deh mulai edit. Jangan buru-buru, baca ulang tulisan dengan santai. Fokuskan buat benerin tata bahasa, menyesuaikan struktur, atau ngecek apakah poin-poinnya sudah nyambung.
Kalau ada kalimat yang kurang pas, perbaiki biar lebih rapi dan enak dibaca. Anggap aja ini kayak memoles karya seni—biar hasil akhirnya jadi maksimal tanpa ada yang ketinggalan. Kalau perlu, baca sambil bersuara juga bisa membantu kamu menemukan kalimat-kalimat janggal.
4. Batasi Waktu Menulis
Biar enggak kelamaan mikir atau malah bablas mager, coba atur waktu nulis pakai teknik Pomodoro. Misalnya, set timer selama 25 menit buat nulis tanpa gangguan, terus kasih jeda 5 menit buat santai. Ulang beberapa kali sampai tulisan kelar.
Cara ini cocok banget untuk kamu yang banyak menulis tulisan-tulisan panjang dan maraton, seperti karya ilmiah, artikel panjang, sampai buku atau novel. Dengan cara ini, otak kamu tetap fokus tapi enggak gampang capek. Plus, menulis jadi terasa lebih seru karena ada target waktunya.
5. Hindari Gangguan
Waktu nulis, gangguan itu musuh utama. Jadi, coba matikan dulu semua notifikasi dari HP atau laptop. Kalau perlu, aktifkan mode Do Not Disturb, biar enggak ada pesan masuk yang bikin buyar.
Pilih tempat yang nyaman dan tenang, entah itu di kamar, kafe favorit, atau perpustakaan. Kalau lagi ramai, pake headphone atau ear plugs buat block noise. Fokus maksimal, tulisan pun jadi lebih cepat selesai.
6. Gunakan Kalimat Sederhana
Nulis itu enggak perlu bertele-tele. Kamu enggak perlu terlihat pintar dengan pakai kalimat panjang, mbulet, dan penuh jargon. Less is more is better. Justru ketika kamu bisa membuat hal rumit menjadi terlihat sederhana dengan tulisan, saat itu kamu sudah menunjukkan bahwa kamu adalah penulis yang baik.
So, pakai kalimat pendek yang to the point saja. Selain bikin proses nulis lebih cepat, pembaca juga bakal lebih gampang ngerti. Jadi, hindari kata-kata yang terlalu rumit atau kalimat yang muter-muter.
Simpel itu kunci, karena yang penting pesannya sampai tanpa bikin orang mikir dua kali. Tulisan jadi lebih enak dibaca, dan kamu juga enggak pusing sendiri waktu nulis. Kamu pun bisa menulis cepat.
7. Latihan Teratur
Menulis itu kayak olahraga, makin sering dilakukan, makin luwes dan jago. Jam terbang enggak pernah bohong.
Jadi, luangkan waktu tiap hari atau seminggu sekali buat latihan. Enggak perlu langsung bikin tulisan panjang, cukup mulai dari hal simpel kayak jurnal harian, review film, atau cerita pendek.
Semakin sering latihan, otak jadi lebih cepat mikir ide dan tangan lebih lancar menuangkannya. Lama-lama, nulis bakal kerasa lebih gampang dan natural.
8. Prioritaskan Kualitas Konten
Menulis cepat itu penting, tapi jangan sampai lupa sama kualitas. Enggak ada gunanya tulisan kelar cepat kalau isinya kosong atau enggak nyambung.
Jadi, pastikan setiap kalimat punya tujuan dan relevan sama topik. Fokus bikin tulisan yang bermanfaat, informatif, atau seru buat dibaca. Kalau substansinya oke, pembaca pasti bakal lebih puas, dan tulisanmu enggak cuma lewat begitu aja.
Baca juga: 5 Tips Menulis Konten Blog yang Worth to Read and Worth to Share
Menulis cepat bisa dilakukan tanpa harus mengorbankan kualitas tulisan. Dengan konsistensi dan teknik yang tepat, hasil tulisan tetap menarik, rapi, dan bermanfaat.
Temukan tips menulis lainnya yang praktis dan inspiratif di Instagram Penulis Konten. Jangan lewatkan konten menarik yang bisa bantu meningkatkan skill menulismu!
0 comments