Manfaat Storytelling dalam Menulis Online
Storytelling bukan cuma buat dongeng atau film, tapi juga ampuh dipakai dalam menulis online. Salah satu manfaat storytelling adalah membuat tulisan lebih hidup dan mudah diingat pembaca.
Artikel yang dibungkus dengan cerita menarik nggak cuma menyampaikan informasi, tapi juga bikin pembaca merasa terhubung secara emosional. Hasilnya? Tulisan nggak cuma dibaca sekilas, tapi diingat lebih lama.
Manfaat Storytelling untuk Artikel Online
Berikut beberapa manfaat storytelling yang bisa bikin artikel online lebih berkesan dan mudah diingat.
1. Meningkatkan Keterlibatan Pembaca
Pernah baca artikel yang bikin bosan di tengah jalan? Itu biasanya terjadi kalau isinya cuma data dan fakta mentah.
Nah, storytelling bisa jadi solusi biar pembaca nggak kabur di tengah artikel. Dengan bumbu cerita yang relatable, pembaca bakal merasa, "Ini gue banget!" Dan, akhirnya mau baca sampai tuntas.
Cerita yang mengandung emosi—tapi bukan emosional—humor, atau konflik kecil juga bikin mereka penasaran terus. Jadi, daripada artikel terasa kayak laporan statistik, lebih baik dikemas dengan cerita yang bikin mereka nyaman dan betah membaca.
Baca juga: Panduan Praktis Menulis Artikel Online yang Disukai Pembaca
2. Memudahkan Penyampaian Informasi yang Kompleks
Topik yang berat kayak investasi, kesehatan mental, atau teknologi kadang bikin pusing kalau disajikan terlalu kaku. Nah, storytelling bisa jadi trik jitu buat membuatnya jadi lebih mudah dicerna.
So, daripada langsung bombardir pembaca dengan teori atau istilah rumit, lebih baik kasih analogi sederhana dalam bentuk cerita. Misalnya, jelasin soal inflasi lewat cerita naiknya harga kopi favorit. Atau, bahas pentingnya dana darurat dengan kisah seseorang yang mendadak kena PHK tapi tetap bisa survive.
Cerita-cerita kayak gini bikin konsep yang ribet terasa lebih dekat dan gampang dicerna. Jadi, informasi yang awalnya rumit, berubah jadi, "Oh, gitu toh!" di kepala pembaca.
3. Membangun Hubungan Emosional
Artikel yang cuma menyodorkan data dan fakta tanpa diolah bakal terasa hambar. Tapi kalau ditambah cerita, pembaca bisa merasa lebih terhubung.
Kenapa begitu? Karena mereka nggak cuma baca angka atau teori, tapi juga merasakan emosinya. Misalnya, daripada bilang, "Penting menyiapkan dana pensiun!" coba ceritain kisah seseorang yang stres karena nggak punya tabungan saat pensiun tiba. Pembaca bakal mikir, “Wah, gue nggak mau sampai kayak gitu! Jadi, apa nih yang mesti gue lakuin?”
Cerita yang menyentuh bikin pembaca merasa, "Gue nggak sendirian, ternyata ada orang lain yang ngalamin ini juga." Mereka merasa dipahami dan lebih percaya sama informasi yang disampaikan.
Hubungan emosional ini bikin artikel lebih berkesan dan meninggalkan efek, "Gue harus ngelakuin sesuatu setelah baca ini." Jadi, nggak cuma sekadar membaca, tapi juga kena di hati.
4. Membuat Pembaca Ingat Terus
Pernah baca artikel yang informasinya lewat begitu aja tanpa meninggalkan bekas? Biasanya itu karena penyampaiannya terlalu datar dan kaku.
Tapi kalau pakai storytelling, pesan jadi lebih nyantol di kepala. Cerita punya kekuatan bikin pembaca ingat lebih lama. Kenapa? Karena mereka nggak sekadar dapat fakta, tapi juga dapat gambaran situasi nyata yang bisa relate sama hidup mereka.
Otak manusia emang lebih gampang ingat cerita dibanding angka atau teori, apalagi kalau ceritanya mengandung konflik atau emosi. Jadi, pesan yang disampaikan lewat cerita punya peluang lebih besar buat terus diingat bahkan setelah pembaca menutup artikel.
5. Meningkatkan Kemungkinan Dishare ke Orang Lain Lagi
Siapa sih yang nggak suka berbagi cerita seru atau inspiratif? Artikel yang dikemas dengan storytelling punya peluang lebih besar buat dibagikan ke orang lain, karena ceritanya bikin pembaca merasa kontennya begitu penting dan bagus, sehingga orang lain harus tahu juga.
Konten yang punya daya tarik emosional atau inspiratif otomatis juga lebih gampang viral. Orang suka membagikan sesuatu yang bikin mereka terkesan, terharu, atau bahkan ketawa. Jadi, storytelling nggak cuma bikin artikel lebih menarik, tapi juga bikin artikel jalan sendiri lewat tombol share di medsos.
6. Membedakan Artikel dari Kompetitor
Artikel di internet banyak banget, apalagi kalau topiknya populer kayak investasi, kesehatan, atau tip karier. Nah, gimana caranya biar artikel nggak tenggelam di lautan tulisan serupa? Storytelling bisa jadi kunci.
Storytelling juga bikin artikel lebih personal, seolah-olah ada percakapan langsung dengan pembaca. Jadi, nggak cuma jadi artikel yang numpang lewat, tapi jadi bacaan yang diingat dan diandalkan.
Baca juga: Menulis Storytelling Agar Menarik dan Tidak Membosankan
Manfaat storytelling dalam menulis online bukan sekadar bikin artikel lebih seru, tapi juga bikin pesan lebih ngena di hati pembaca. Cerita yang disampaikan dengan cara yang pas bisa meningkatkan keterlibatan, bikin informasi lebih mudah diingat, sampai mendorong pembaca buat berbagi konten.
Jadi, mulai sekarang, jangan ragu buat menyelipkan storytelling di setiap tulisan. Nggak perlu ribet, yang penting relevan, punya emosi, dan bikin pembaca terus penasaran sampai titik terakhir.
Temukan tips menulis lainnya yang praktis dan inspiratif di Instagram Penulis Konten. Jangan lewatkan konten menarik yang bisa bantu meningkatkan skill menulismu!
0 comments