Cara Membuat Rate Card untuk Penulis Paling Mudah
Mau bikin rate card tapi bingung mulai dari mana? Enggak usah khawatir, kamu sudah ada di tempat yang tepat.
So, rate card itu memang penting buat setiap penulis freelance, biar bisa gampang nginfo ke klien soal harga dan layanan yang ditawarkan dengan jelas dan menarik.
Di artikel ini, kita bakal bahas cara paling mudah buat bikin rate card yang oke punya. Enggak perlu ribet, kamu cuma perlu ikutin beberapa langkah sederhana yang akan kita ulas di bawah ini.
Cara Bikin Rate Card
1. Tentukan Layananmu
Pertama, tentukan apa aja layanan penulisan yang mau kamu tawarkan. Bisa jadi mulai dari nulis artikel, blog, isi konten media sosial—mulai dari Instagram sampai TikTok, sampai buku atau copywriting.
Jelaskan dengan spesifik jenis layanannya biar enggak ada salah paham. Ini penting banget biar calon klien tahu apa yang bisa mereka dapatkan dari kamu.
2. Harga Jelas
Yang pasti, harganya memang kudu jelas. Untuk harga sekian, layanan apa saja yang tercakup, ini harus terinfo dengan jelas dalam rate card. Jangan pernah bikin harga yang ngambang.
Kalau kemahalan gimana? Kalau kemurahan gimana?
Nah, kalau khawatir kemahalan atau kemurahan, kamu bisa siapkan beberapa versi rate card. Saya juga gitu, punya beberapa versi yang harganya tuh beda-beda dengan paket yang berbeda juga. Jadi, bisa fleksibel.
Baca juga: 5 Tipe Penulis dan Karakter Kinerjanya
3. Paket Layanan
Nah, speaking about paket layanan, kamu memang perlu membuat beberapa pilihan agar bisa menarik lebih banyak klien. Paketnya bisa jadi kombinasi dari beberapa jenis penulisan yang kamu tawarkan.
Misalnya, paket 'Starter' yang isinya 5 artikel web dan 10 post media sosial per bulan dengan harga yang lebih miring daripada kalau pesan satuan. Atau mungkin paket 'Pro' yang lebih komplet, seperti 10 artikel, 20 post media sosial, dan satu press release, misalnya.
Paket-paket begini bisa jadi pilihan menarik buat klien yang butuh banyak konten sekali jalan.
4. Jangan Lupa Portofolio
Jangan lupa sertakan juga portfolio kamu. Ini penting banget buat menunjukkan gaya tulisan dan kualitas kerjaan kamu ke calon klien. Kamu bisa kasih link ke artikel atau blog yang sudah pernah kamu publikasikan.
Misalnya, kalau kamu sering nulis tentang kesehatan, kasih link artikel tentang tip hidup sehat yang kamu tulis. Atau kalau kamu suka nulis tentang teknologi, tunjukkan tulisanmu tentang gadget terbaru.
Dengan lihat portfolio, klien jadi bisa tebak kira-kira cocok atau enggak dengan yang mereka butuhkan.
5. Bikin Syarat dan Ketentuan
Bikin syarat dan ketentuan itu krusial banget, biar semuanya jelas dan enggak ada salah paham nantinya. Pertama, tentuin dulu timeline kerjaannya. Misal, artikel ukuran sedang butuh waktu 3 hari kerja. Terus, soal revisi, tentukan misalnya klien bisa minta revisi maksimal dua kali.
Untuk pembayaran, kamu juga bisa minta uang muka dulu, misalnya 50% di awal, sisanya setelah kerjaan selesai. Atau mau dibikin cicilan juga bisa, tergantung kesepakatan dan kondisi klien.
Jangan lupa juga bikin aturan kalau ada yang cancel pesanan. Misalnya, kalau proyek dibatalkan, uang muka enggak bisa dikembalikan. Jelasin semua ini biar kedua belah pihak sama-sama enak.
6. Desain yang Simpel dan Profesional
Contoh template rate card di Canva |
Waktu bikin rate card, desainnya harus yang gampang dibaca dan kelihatan profesional. Kamu bisa pakai alat desain kayak Canva.
Pastikan info pentingnya gampang ditemukan. Misalnya, list layanan kamu, harganya, dan cara kontak kamu, harus jelas terlihat.
Buat desainnya menarik tapi tetap sederhana, jangan terlalu banyak hiasan atau warna yang mencoloik mata. Ini bakal bantu calon klien kamu untuk memahami info yang kamu kasih tanpa bingung.
Baca juga: Cara Nego Klien biar Nggak Desperate tetapi Juga Menjaga supaya Klien Nggak Kabur
7. Cek Lagi dan Update
Sebelum rate card dikirim ke klien, ada baiknya dicek lagi. Pastikan semuanya sudah benar dan enggak ada yang kurang. Info harus lengkap dan jelas. Jangan typo juga, malu-maluin.
Selain itu, penting juga buat selalu update rate card secara berkala. Tambahkan kalau kamu punya portofolio baru, sesuaikan harganya sesuai inflasi :P Susahnya di sini soalnya, kalau klien lama, susah loh buat naikin harga. Jadi kamu hanya bisa berharap dari klien baru. Jadi, updatelah.
Nah, itu tadi cara-cara bikin rate card yang gampang dan bisa langsung kamu praktikkan. Dengan rate card yang jelas dan menarik, kamu nggak cuma bisa tarik lebih banyak klien, tapi juga memperjelas ekspektasi mereka tentang apa yang akan mereka dapatkan.
0 comments