Kesalahan Umum dalam Menulis Online dan Cara Menghindarinya
Menulis online itu kelihatannya mudah, tapi nyatanya nggak selalu gitu juga. Ada banyak kesalahan kecil yang sering dilakukan tanpa sadar oleh penulis. Mulai dari judul yang enggak menarik, paragraf terlalu panjang, sampai konten yang enggak relevan dengan pembaca. Akibatnya, tulisan jadi sepi pembaca atau bahkan ditinggalkan di tengah jalan.
Padahal, kesalahan ini sebenarnya bisa dihindari kalau tahu caranya. Dengan sedikit perhatian pada struktur, bahasa, dan pemilihan kata, tulisan bisa jadi lebih menarik dan nyaman dibaca.
Yuk, kenali kesalahan umum dalam menulis online dan cari tahu cara mudah menghindarinya supaya tulisan makin efektif dan nggak bikin pembaca kabur.
Kesalahan Menulis Online yang Sering Dilakukan
Supaya tulisan lebih efektif dan menarik, penting untuk mengenali kesalahan-kesalahan yang sering terjadi saat menulis online. Apa saja ya?
1. Judul Enggak Menarik
Judul adalah pintu pertama yang dilihat pembaca. Kalau terlalu umum, datar, atau enggak sesuai topik, tulisan bakal di-skip. Misalnya, "Tip Menulis Online" –yaa, kalau judul kayak begini, apa bedanya dengan artikel lain kan? Biasa banget, dan kurang menggugah rasa penasaran.
Do this:
Buat judul yang spesifik dan langsung mengarah pada kebutuhan pembaca. Contohnya, ubah "Tip Menulis Online" menjadi "5 Rahasia Menulis Online yang Membuat Pembaca Terpaku". Tambahkan elemen yang memancing rasa ingin tahu, seperti angka, kata-kata kayak "rahasia", atau pertanyaan menarik.
Pastikan juga judul tetap relevan dengan isi tulisan agar pembaca merasa puas setelah membaca.
Baca juga: Bagaimana Cara Membuat Judul yang Menarik? - Telaah Judul 7 Artikel Terviral Hipwee
2. Paragraf Panjang
Paragraf yang terlalu panjang bisa bikin pembaca pusing dan cepat bosan. Apalagi kalau dibaca di layar ponsel, paragraf panjang terasa seperti tembok teks. Bikin mengcapek. Pembaca online biasanya lebih suka membaca cepat dan langsung menangkap poin penting.
Do this:
Buat paragraf pendek, maksimal 3–4 kalimat. Jika ada penjelasan yang panjang, pecah jadi beberapa paragraf. Gunakan kalimat yang to the point dan hindari penjelasan berbelit. Kombinasikan dengan subjudul atau poin-poin agar tulisan lebih enak dibaca. Ingat, tujuan menulis online adalah memudahkan pembaca, bukan bikin mereka berjuang memahami isi tulisan.
3. Bahasa Berbelit-Belit
Kalimat panjang dengan banyak istilah rumit sering bikin pembaca bingung atau malas lanjut membaca. Kadang penulis memang terpancing menggunakannya demi terlihat pintar. Tapi justru bisa membuat pesan utama hilang di tengah kerumitan kata-kata. Pembaca online lebih suka tulisan yang cepat dipahami tanpa kudu mikir terlalu berat.
Do this:
Gunakan kalimat pendek dan sederhana. Pilih kata-kata yang jelas dan mudah dimengerti. Hindari penggunaan anak kalimat terlalu banyak dalam satu kalimat.
Misalnya, ubah "Pada akhirnya, keputusan untuk melakukan suatu hal tertentu tentu saja akan bergantung pada kondisi yang ada di lapangan" menjadi "Keputusan diambil berdasarkan kondisi di lapangan."
Jadi, fokus pada inti pembahasan dan sampaikan langsung poin utama tanpa berputar-putar.
4. Tidak SEO-Friendly
Tulisan tanpa kata kunci yang tepat seperti toko di jalan kecil tanpa papan nama—sulit ditemukan pembaca. Mesin pencari seperti Google mengandalkan kata kunci untuk menampilkan konten yang relevan. Kalau tulisan enggak dioptimalkan, potensi menjangkau audiens jadi terlewat.
Do this:
Lakukan riset kata kunci sebelum menulis. Gunakan alat seperti Google Keyword Planner atau Ubersuggest untuk menemukan kata kunci yang relevan dan memiliki volume pencarian tinggi.
Sisipkan kata kunci tersebut secara alami di judul, subjudul, dan isi tulisan, tanpa membuatnya terasa dipaksakan. Contohnya, jika menulis tentang "tip menabung", pastikan kata kunci ini muncul di judul seperti "Tip Menabung Efektif untuk Pemula" dan beberapa kali dalam konten. Dengan begitu, tulisan lebih mudah ditemukan tanpa kehilangan kualitas bacaan.
5. Minim Subjudul atau Poin Penting
Tulisan yang tampil sebagai blok teks tanpa pembagian jelas sering membuat pembaca menyerah di tengah jalan. Apalagi untuk artikel online, pembaca cenderung "memindai" tulisan untuk mencari poin penting, bukan membaca setiap kata. Tanpa subjudul atau poin, tulisan terasa berat dan membosankan.
Do this:
Gunakan subjudul untuk membagi isi menjadi bagian-bagian kecil yang mudah dipahami. Jika ada daftar atau langkah-langkah, gunakan poin-poin atau bullet untuk membuatnya lebih ringkas dan menarik. Misalnya, daripada menjelaskan dalam satu paragraf panjang, pecah informasi menjadi daftar seperti:
- Gunakan subjudul untuk tiap topik utama.
- Pecah ide besar menjadi poin kecil agar lebih jelas.
- Tambahkan daftar atau tabel jika ada data spesifik.
- Struktur yang rapi memudahkan pembaca memahami isi tulisan sekaligus meningkatkan pengalaman membaca.
6. Tidak Relevan dengan Audiens
Konten yang enggak sesuai dengan kebutuhan atau minat pembaca akan sulit menarik perhatian. Pembaca online datang untuk mencari solusi, inspirasi, atau hiburan. So, kalau tulisan enggak menjawab apa yang mereka cari, mereka akan segera beralih ke tempat lain.
Do this:
Kenali target audiens sebelum mulai menulis. Cari tahu kebutuhan, minat, atau masalah yang mereka hadapi melalui riset sederhana, seperti membaca komentar di media sosial atau melihat tren pencarian.
Sesuaikan gaya bahasa dan isi tulisan dengan audiens. Misalnya, untuk audiens muda, gunakan bahasa yang santai dan relatable, sementara untuk pembaca profesional, pilih gaya formal dengan data pendukung. Dengan memahami audiens, konten jadi lebih menarik dan relevan.
7. Terlalu Banyak Typo atau Kesalahan Bahasa
Typo atau kesalahan tata bahasa terlihat sepele, tapi bisa bikin tulisan terlihat kurang profesional. Pembaca bisa kehilangan kepercayaan dan merasa tulisan dibuat asal-asalan. Kesan pertama itu penting—satu typo saja bisa merusak kredibilitas.
Do this:
Selalu periksa ulang tulisan sebelum dipublikasikan. Baca tulisan dengan suara pelan agar lebih mudah menemukan kesalahan. Luangkan waktu sedikit lebih lama untuk editing, karena tulisan yang rapi dan bebas typo menunjukkan perhatian pada detail dan profesionalisme.
8. Klikbait Tanpa Isi Berkualitas
Judul yang terlalu menarik, bahkan bombastis, memang bisa bikin orang penasaran. Tapi kalau isinya jauh dari harapan, pembaca akan kecewa dan enggan kembali. Klikbait tanpa kualitas cuma bikin tulisan kehilangan kepercayaan dalam jangka panjang.
Do this:
Pastikan isi tulisan sesuai dengan janji yang dibuat di judul. Jika judulnya “5 Cara Ampuh Hemat Uang Bulanan”, isinya harus benar-benar memberikan tip praktis dan berguna, bukan sekadar omong kosong.
Fokus pada kualitas konten dengan memberikan informasi yang jelas, bermanfaat, dan sesuai ekspektasi. Judul menarik itu penting, tapi harus didukung dengan isi yang memuaskan pembaca.
Baca juga: Panduan Praktis Menulis Artikel Online yang Disukai Pembaca
Menulis online bukan cuma soal merangkai kata, tapi juga tentang menyampaikan pesan dengan cara yang efektif dan menarik.
Dengan menghindari kesalahan-kesalahan umum tadi, tulisan bisa lebih mudah dipahami, enak dibaca, dan tentunya lebih menarik perhatian pembaca. Jadi, perhatikan setiap detail kecil dan terus perbaiki kualitas tulisan agar makin maksimal.
0 comments