Cara Menulis Artikel dengan Rapi (3000+ Kata)

by - September 19, 2023

 

Cara Menulis Artikel dengan Rapi

Di tengah maraknya konten digital saat ini, kemampuan untuk menyampaikan informasi atau pandangan kita melalui tulisan yang terstruktur dengan baik menjadi semakin penting. Menguasai cara menulis artikel yang rapi enggak hanya membantu dalam menyampaikan pesan kita dengan jelas, tetapi juga dalam menarik dan mempertahankan perhatian pembaca.

Sudah seharusnya, seorang penulis mempertimbangkan setiap detail dari artikel yang akan dibuat; mulai dari pemilihan kata yang tepat, struktur paragraf yang logis, hingga penyajian data yang menarik.

Nah, dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa langkah cara menulis artikel yang rapi dan profesional.

Caution: artikel ini bakalan panjang, 3000 kata lebih, karena saya memang ingin membahasnya from A to Z. Saya biasanya akan memecah artikel seperti ini dalam beberapa postingan. Namun, berhubung akhir-akhir ini saya semakin sibuk (baca: malas), maka kali ini saya menjadikannya satu. Biar sekali kerja. Next article bisa move on.

Cara Menulis Artikel yang Rapi

Ada perbedaan besar antara menulis artikel dan menulis artikel yang benar-benar dapat memengaruhi dan memberikan nilai tambah kepada pembaca.

Memahami dasar-dasar penulisan yang baik dan cara menulis artikel yang rapi adalah kunci untuk membangun komunikasi yang efektif dan menciptakan tulisan yang berkualitas. Dengan memprioritaskan kejelasan, konsistensi, dan struktur yang baik, kamu akan menjembatani jarak antara ide-ide kamu dengan para pembaca yang ingin mendapatkan informasi atau wawasan baru melalui tulisan yang kamu buat.

So, apa saja nih yang perlu diperhatikan?

Cara Menulis Artikel dengan Rapi: Struktur yang Jelas

1. Struktur yang Jelas

Cara menulis artikel yang rapi, artinya kita harus memperhatikan struktur atau kerangka dari tulisan tersebut supaya orang yang membaca bisa mengikuti alur pikiran kita dengan mudah. Struktur artikel umumnya terdiri atas 3 bagian: pembuka atau pengenalan, isi, dan kemudian penutup.

Pengenalan

Di bagian ini, kita harus memberi tahu pembaca tentang topik apa yang akan kita bahas. Kita bisa mulai dengan menjelaskan latar belakang atau mengajukan pertanyaan yang menarik untuk "membangkitkan" rasa ingin tahu pembaca. Bagian ini seharusnya tidak terlalu panjang, enggak ribet dan mbulet—langsung saja ke pokok persoalan.

Isi

Setelah pembaca tahu apa yang akan kita bahas, kita masuk ke bagian isi. Di bagian ini, kita membahas semua poin atau argumen yang kita miliki terkait topik tersebut. Kita harus memastikan bahwa setiap poin yang kita sebutkan jelas dan mudah dimengerti.

Lebih baik lagi jika kita mengatur poin-poin tersebut secara logis, misalnya dari yang paling penting sampai yang paling tidak penting, atau dari yang paling mudah dijelaskan sampai yang paling kompleks. Usahakan untuk memberikan contoh atau data pendukung untuk memperkuat argumen kita.

Kesimpulan

Setelah kita menjelaskan semua poin atau argumen kita, kita masuk ke bagian kesimpulan. Di sini, kita merangkum apa yang telah kita bahas dan memberikan penutup yang kuat untuk tulisan kita. Kita bisa juga memberikan saran atau rekomendasi berdasarkan apa yang telah kita diskusikan.

Selain membagi tulisan menjadi tiga bagian ini, kita juga harus memastikan bahwa bagian-bagian ini saling terkait. Artinya, apa yang kita bahas di bagian satu harus berhubungan dengan bagian dua, dan begitu pula dengan bagian tiga. Dengan cara ini, pembaca akan merasa bahwa tulisan kita memiliki "alur" yang jelas dan bisa mengikuti argumen kita dari awal sampai akhir dengan mudah.

Dengan memiliki struktur yang jelas ini, tulisan kita tidak hanya akan terlihat lebih rapi dan terorganisasi dengan baik, tetapi juga akan lebih meyakinkan dan mudah dimengerti bagi pembaca.

Cara Menulis Artikel dengan Rapi - Paragraf

2. Penataan Paragraf

Penataan paragraf itu ibarat membangun rumah yang rapi dan nyaman. Setiap paragraf adalah sebuah "kamar" di mana kita membahas satu topik atau ide khusus.

Jangan sampai dalam satu kamar itu, perabotannya berdesakan. So, jangan memasukkan terlalu banyak perabotan (atau ide) dalam satu "kamar" agar tidak terkesan berantakan dan pembaca atau "pengunjung" tidak bingung.

Mari kita uraikan lebih lanjut.

Fokus pada Satu Ide atau Poin

Dalam satu paragraf, kita harus memfokuskan pada satu ide atau poin utama saja. Dengan begitu, pembaca dapat mengerti dan menangkap maksud kita dengan lebih mudah. Ini juga akan membuat tulisan kita lebih sistematis dan tidak melebar ke mana-mana.

Menyediakan Informasi yang Relevan

Setelah kita memutuskan ide atau poin apa yang ingin kita bahas di sebuah paragraf, kita harus memberikan informasi atau data yang mendukung ide atau poin tersebut. Informasi ini bisa berupa fakta, contoh, atau alasan lain yang menjelaskan mengapa ide atau poin kita penting untuk dibahas.

Transisi yang Halus

Ketika kita berpindah dari satu paragraf ke paragraf lainnya, kita harus memastikan ada "jembatan" atau koneksi yang logis antara keduanya. Ini bisa kita lakukan dengan menciptakan kalimat transisi yang membantu membawa pembaca dari satu ide ke ide berikutnya dengan cara yang alami dan logis.

Baca juga: Teknik Bridging dalam Menulis Artikel

Kesesuaian dengan Konteks Keseluruhan

Walaupun setiap paragraf membahas satu ide atau poin, paragraf-paragraf ini harus saling berkaitan satu sama lain untuk membentuk sebuah narasi atau argumen yang koheren dan menyeluruh. Jadi, kita harus selalu memikirkan bagaimana paragraf saat ini cocok dengan paragraf sebelum dan sesudahnya.

Dengan menata paragraf dengan cara ini, kita dapat menciptakan tulisan yang tidak hanya sistematis sehingga mudah diikuti, tetapi juga menyenangkan untuk dibaca. Dengan tulisan yang sistematif, pembaca bisa mengikuti alur pikiran kita dengan lebih mudah dan mengerti poin yang ingin kita sampaikan.

Cara Menulis Artikel dengan Rapi - Tata Bahasa

3. Penggunaan Tata Bahasa dan Ejaan yang Tepat

Membicarakan penggunaan tata bahasa dan ejaan yang tepat ibarat memikirkan pakaian yang rapi dan bersih yang kita kenakan ketika pergi ke acara penting. Dengan memakai pakaian yang rapi, kita menunjukkan bahwa kita peduli dan menghormati orang lain yang hadir di acara tersebut.

Sama halnya dengan tulisan, menggunakan tata bahasa dan ejaan yang benar menunjukkan bahwa kita peduli terhadap pembaca dan ingin menyajikan informasi dengan cara yang jelas dan terstruktur.

Berikut ini adalah beberapa poin yang bisa kita pertimbangkan.

Menghindari Kesalahan Tata Bahasa

Kesalahan tata bahasa bisa membuat kalimat menjadi sulit dimengerti. Oleh karena itu, kita harus memastikan bahwa kita menggunakan struktur kalimat yang benar dan mengikuti aturan-aturan tata bahasa yang sudah ditetapkan. Misalnya, memastikan subjek dan predikat dalam satu kalimat cocok satu sama lain.

Menghindari Kesalahan Ejaan

Kesalahan ejaan bisa membuat pembaca bingung dan mempertanyakan kredibilitas tulisan kita. Oleh karena itu, kita seharusnya selalu memeriksa ejaan kata-kata dalam tulisan kita, menggunakan tools seperti spell checker atau kamus dapat membantu.

Menggunakan Kata yang Tepat

Selain memperhatikan tata bahasa dan ejaan, kita juga harus memastikan bahwa kita menggunakan kata-kata yang tepat untuk menyampaikan pesan kita. Artinya, kita harus memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan konteks dan nuansa yang ingin kita sampaikan dalam tulisan.

Membaca Ulang Tulisan

Setelah kita selesai menulis, sangat penting untuk membaca ulang tulisan kita. Dengan membaca ulang, kita bisa menangkap kesalahan-kesalahan yang mungkin terlewatkan saat kita menulis.

Meminta Bantuan Orang Lain

Kadang-kadang, kita sendiri sulit melihat kesalahan dalam tulisan kita. Oleh karena itu, bisa sangat membantu untuk meminta orang lain membaca dan memberikan masukan atau koreksi terhadap tulisan kita.

Dengan memperhatikan aspek-aspek ini, kita akan menciptakan tulisan yang tidak hanya bebas dari kesalahan tata bahasa dan ejaan, tetapi juga lebih mudah dimengerti dan dihargai oleh pembaca. Dengan kata lain, kita akan membuat tulisan yang lebih "rapi" dan "berwibawa".

Baca juga: 5 Kesalahan Penulis sehingga Artikel yang Dihasilkannya Kurang Bisa Dipahami

Cara Menulis Artikel dengan Rapi - Format

4. Format dan Penyajian yang Konsisten

Saat kita menulis, penting juga untuk menjaga agar tampilannya terlihat rapi dan mudah diikuti oleh pembaca. Kita bisa membayangkannya seperti saat kita merapikan kamar; semuanya harus diletakkan di tempat yang tepat dan terlihat serasi.

Bullet Points

Ini adalah simbol atau tanda yang digunakan untuk mencantumkan beberapa poin secara terpisah. Bullet points ini membantu untuk memecah informasi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dicerna.

Jadi, jika kita memiliki daftar atau beberapa poin yang ingin kita sampaikan, kita bisa menggunakan bullet points.

Subheadings

Subheadings adalah judul kecil yang kita gunakan untuk membagi tulisan kita menjadi bagian-bagian yang berbeda. Ini seperti memberi nama pada setiap "kamar" di rumah kita, sehingga kita tahu apa yang ada di setiap bagian.

Tabel

Kadang-kadang, kita memiliki data atau informasi yang lebih mudah dipahami jika disajikan dalam bentuk tabel. Tabel membantu kita untuk mengatur informasi dengan rapi dan memudahkan pembaca untuk membandingkan data yang berbeda.

Revisi dan Penyempurnaan

Setelah kita menyelesaikan tulisan, kita harus mengulasnya kembali untuk memastikan bahwa formatnya konsisten. Kita mungkin perlu menyesuaikan beberapa hal untuk membuatnya terlihat lebih rapi.

Dengan menggunakan format dan penyajian yang konsisten, kita bisa membuat tulisan kita terlihat lebih profesional dan memudahkan pembaca untuk mengikuti dan memahami apa yang ingin kita sampaikan.

Seperti kamar yang rapi, tulisan yang sistematis akan membuat "pengunjung" atau pembaca merasa nyaman dan mudah menemukan apa yang mereka cari.

Cara Menulis Artikel dengan Rapi - Gaya Bahasa

5. Gaya Bahasa yang Sesuai

Menggunakan gaya bahasa yang sesuai itu seperti memilih pakaian yang tepat untuk acara yang berbeda. Kita tidak akan memakai piama ke kantor atau pakai jas ke pantai, ya kan? Sama halnya dengan tulisan, kita perlu "memakai" gaya bahasa yang cocok dengan situasi atau "acara" tertentu.

Kalau kata Uda Ivan Lanin mah, berbahasa yang baik adalah ketika kita menggunakan bahasa sesuai dengan konteks.Mari kita uraikan lebih lanjut.

Mengenal Audiens

Kita harus tahu siapa yang akan membaca tulisan kita. Berapa usia mereka? Pasalnya, cara berbicara mereka yang berusia 20-an tahun akan berbeda dengan mereka yang berusia 40-an. Apalagi anak-anak usia belasan, beda banget.

Dari situ, kita bisa menyesuaikan gaya bahasa kita agar cocok dengan pembaca.

Menyesuaikan dengan Konteks

Konteks adalah situasi atau latar belakang di mana kita menulis. Misalnya, jika kita menulis laporan untuk sekolah atau kantor, sebaiknya kita menggunakan bahasa yang lebih formal dan resmi. Sedangkan jika kita menulis untuk blog atau media sosial pribadi, kita bisa menggunakan gaya bahasa yang lebih santai dan bebas.

Kalau untuk artikel media online gimana? Nah, ini juga harus diselaraskan. Coba cek artikel-artikel lainnya. Dari situ akan terlihat bagaimana gaya bahasa yang dipakai, dan kita harus menyesuaikannya.

Ada beberapa gaya bahasa yang kita kenal:

  • ·   Gaya Bahasa Formal. Dalam tulisan akademis atau laporan resmi, kita harus menggunakan bahasa yang rapi, jelas, dan terstruktur. Kita harus menghindari bahasa gaul atau slang dan menggunakan kalimat yang benar secara gramatikal.
  • ·      Gaya Bahasa Santai. Untuk tulisan seperti blog pribadi atau postingan media sosial, kita bebas untuk menggunakan gaya yang lebih santai. Kita bisa menggunakan kata-kata sehari-hari, bahasa gaul, atau bahkan menciptakan kata-kata baru yang mencerminkan kepribadian kita.
  • ·      Variasi Gaya Bahasa. Terkadang, kita mungkin perlu mencampur beberapa gaya bahasa dalam satu tulisan, tergantung pada konteks dan audiens. Yang penting adalah kita harus konsisten dan tidak mencampuradukkan gaya bahasa dengan sembarangan.

Dengan memilih gaya bahasa yang sesuai, kita akan dapat "berkomunikasi" dengan pembaca kita dengan lebih baik, karena kita menggunakan "bahasa" yang mereka mengerti dan nyaman. Hal ini akan membuat tulisan kita lebih menarik dan mudah dicerna oleh pembaca, sehingga mereka lebih mungkin untuk terlibat dan menikmati apa yang kita tulis.

Cara Menulis Artikel dengan Rapi - Diksi

6. Kekuatan dan Kejelasan Diksi

Ketika kita menulis, pemilihan kata atau "diksi" kita sangat penting. Bayangkan kita sedang bercerita kepada seorang teman. Kita ingin menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti dan menjelaskan hal-hal dengan cara yang sederhana dan langsung, bukan?

Nah, inilah sebabnya mengapa kita perlu memperhatikan kekuatan dan kejelasan diksi kita saat menulis. Mari kita bahas lebih detail.

Memilih Kata yang Tepat

Kita harus memilih kata-kata yang tepat untuk menyampaikan pesan kita. Kata-kata yang tepat akan membuat pesan kita lebih kuat dan jelas. Sebagai contoh, daripada mengatakan "sangat baik," kita mungkin bisa menggunakan kata "luar biasa" untuk memberikan dampak yang lebih besar.

Kalimat yang Jelas dan Ringkas

Tulisan kita harus terdiri dari kalimat-kalimat yang sederhana dan mudah dimengerti. Kita harus menghindari membuat kalimat yang terlalu panjang dan rumit yang bisa membingungkan pembaca. Cobalah untuk menyampaikan satu ide dalam satu kalimat, sehingga pembaca tidak "tersesat" saat membaca. Hindari anak kalimat lebih dari satu. Jika mungkin memecahnya menjadi 2 kalimat, itu akan lebih baik.

Menghindari Jargon

Jargon adalah kata-kata atau frasa yang biasanya hanya dimengerti oleh sekelompok orang tertentu, biasanya dalam bidang profesional atau industri tertentu.

Kita harus menghindari menggunakan jargon kecuali jika kita yakin bahwa pembaca kita akan mengerti. Jika kita harus menggunakan jargon, sebaiknya kita menjelaskan artinya agar semua orang bisa mengerti.

Membuat Tulisan yang Menarik

Dengan menggunakan kata-kata yang tepat dan kalimat yang jelas, tulisan kita akan menjadi lebih menarik. Pembaca akan lebih mudah "terseret" ke dalam cerita atau informasi yang kita sampaikan, dan mereka akan lebih mungkin untuk terus membaca hingga akhir.

Menghindari Pengulangan

Kita juga harus berusaha untuk tidak mengulangi kata-kata atau ide yang sama berulang-ulang. Pengulangan bisa membuat tulisan kita terdengar monoton dan membosankan. Cobalah untuk mencari sinonim atau cara-cara baru untuk menyampaikan ide yang sama agar tulisan kita tetap segar dan menarik.

Dengan memperhatikan kekuatan dan kejelasan diksi kita, kita bisa membuat tulisan yang tidak hanya mudah dimengerti tetapi juga menyenangkan untuk dibaca. Ini akan membantu kita untuk lebih efektif dalam menyampaikan pesan atau cerita kita kepada pembaca.

Baca juga: Teknik Parafrasa: Pengertian dan Alasan Mengapa Penting untuk Dipelajari

Cara Menulis Artikel dengan Rapi - Tulis Referensi

7. Referensi dan Kutipan yang Tepat

Ketika kita menulis sesuatu dan mengambil informasi dari tempat lain, seperti buku, artikel, atau situs web, kita perlu memberi tahu pembaca dari mana kita mendapat informasi itu. Ini seperti ketika kita memberi tahu teman kita dari mana kita mendengar sebuah kabar atau cerita.

Mari kita bahas mengapa dan bagaimana kita harus melakukannya.

Menunjukkan dari mana Informasi Berasal

Kita perlu memberi tahu pembaca dari mana kita mendapatkan data atau fakta yang kita sebutkan dalam tulisan kita. Hal ini akan membantu mereka untuk mengetahui bahwa informasi yang kita berikan adalah benar dan dapat diandalkan.

Menghargai Pekerjaan Orang Lain

Ketika kita menggunakan informasi dari sumber lain, kita sebenarnya menggunakan hasil pekerjaan atau penelitian orang lain. Dengan menyertakan referensi atau kutipan, kita menunjukkan penghargaan kepada mereka karena telah berbagi pengetahuan mereka.

Meningkatkan Kredibilitas Tulisan

Dengan memberi tahu dari mana kita mendapatkan informasi, kita membuat tulisan kita terlihat lebih dapat dipercaya. Pembaca akan tahu bahwa kita tidak hanya "membuat-buat" informasi, tetapi bahwa itu didasarkan pada sumber yang benar-benar ada.

Menghindari Plagiarisme

Plagiarisme adalah ketika kita mengambil kata-kata atau ide orang lain dan mengakuinya sebagai milik kita. Kalau menurut saya, ini adalah kejahatan terbesar dalam dunia kepenulisan.

Dengan menyertakan referensi dan kutipan yang tepat, kita menunjukkan bahwa kita adalah penulis yang jujur dan etis.

Lalu bagaimana cara memberikan kutipan yang baik?

Ada beberapa cara untuk melakukan ini. Kita bisa menyebutkan nama penulis dan judul buku atau artikel di mana kita mendapatkan informasi terkait. Juga, kita bisa menyediakan tautan ke situs web atau mencantumkan semua sumber kita di akhir tulisan dalam daftar referensi.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kita akan membuat tulisan kita lebih kuat dan lebih menghargai pekerjaan orang lain. Ini adalah praktik yang baik dan sesuatu yang dihargai oleh pembaca dan penulis profesional.

Baca juga: Tip Menulis Artikel Blog Bebas Plagiarisme

Cara Menulis Artikel dengan Rapi - Pembagian Konten

8. Pembagian Konten yang Sistematis

Ketika kita menulis, terkadang kita memiliki banyak informasi yang ingin kita sampaikan. Untuk memastikan bahwa pembaca bisa mengikuti dan memahami apa yang kita tulis dengan mudah, kita perlu mengatur informasi tersebut dengan cara yang logis dan terstruktur.

Berikut adalah cara untuk melakukan itu dengan pembagian konten yang sistematis.

Menggunakan Judul dan Subjudul

Judul adalah kalimat atau frasa yang memberi tahu pembaca tentang topik atau isi dari bagian tertentu dalam tulisan kita. Subjudul adalah judul "kecil" yang digunakan untuk membagi bagian-bagian besar ke dalam bagian yang lebih kecil. Sub-bagian ini akan membantu pembaca untuk mendapatkan gambaran lebih detail atau poin-poin penting dalam topik yang sedang dibahas.

Membantu Pembaca Menemukan Informasi

Dengan membagi konten kita menjadi bagian-bagian yang sistematis dengan judul dan subjudul, kita membantu pembaca untuk menemukan informasi yang mereka cari dengan lebih cepat. Ibaratnya kayak punya peta yang menunjukkan di mana semua tempat yang menarik berada di sebuah kota.

Menyusun dari yang Umum ke yang Spesifik

Saat membagi konten, mulailah dengan ide atau informasi yang lebih umum, lalu perlahan beralih ke detail yang lebih spesifik. Hal ini akan membantu pembaca untuk mengikuti alur pemikiran kita dengan lebih mudah.

Membuat Tulisan Lebih Menarik

Judul dan subjudul juga bisa membuat tulisan kita lebih menarik. Dengan memberikan "nama" untuk setiap bagian, kita memberikan semacam "teaser" atau "cuplikan" yang bisa menarik minat pembaca untuk terus membaca.

Menghindari Kebingungan

Bayangkan jika kita memiliki kumpulan mainan yang berbeda-beda semua dicampur jadi satu. Bakalan sulit kan ya, untuk menemukan apa yang kita cari?

Sama halnya dengan tulisan, jika kita tidak membaginya menjadi bagian yang sistematis, pembaca bisa bingung dan kesulitan menemukan informasi yang mereka ingin ketahui.

Mudah untuk Dikaji Kembali

Bagi pembaca yang ingin mengkaji kembali informasi di masa depan, memiliki konten yang terbagi dengan baik memudahkan mereka untuk menemukan bagian atau informasi spesifik yang ingin mereka baca ulang.

Jadi, dengan membagi konten kita dengan cara yang logis dan terstruktur, kita membantu pembaca untuk lebih mudah mengikuti, mengerti, dan menikmati tulisan kita, sekaligus membuat tulisan kita terlihat lebih rapi dan profesional.

Cara Menulis Artikel dengan Rapi - Kesesuaian Konten

9. Kesesuaian antara Konten dan Tujuan

Ketika kita menulis sesuatu, tujuannya adalah untuk menyampaikan informasi atau cerita kepada pembaca. Oleh karena itu, kita harus memastikan bahwa apa yang kita tulis sesuai dengan apa yang ingin kita capai atau sampaikan melalui tulisan kita.

Memahami Tujuan Tulisan

Sebelum kita mulai menulis, kita harus jelas tentang apa tujuan kita. Apakah kita ingin menginformasikan sesuatu, memengaruhi orang, atau hanya menghibur? Tujuan ini akan membuat kita bisa memilih konten yang tepat.

Memilih Konten yang Relevan

Setelah kita tahu tujuan kita, kita bisa mulai memilih konten yang akan membantu kita mencapainya. Misalnya, jika tujuan kita adalah untuk menginformasikan orang tentang topik tertentu, kita harus memilih fakta dan informasi yang relevan dengan topik tersebut.

Menghindari Informasi yang Tidak Perlu

Kita harus menghindari memasukkan informasi yang tidak membantu kita mencapai tujuan kita. Informasi yang tidak perlu hanya akan membuat tulisan kita menjadi berantakan dan membingungkan pembaca.

Membuat Tulisan yang Fokus

Dengan memastikan bahwa semua konten kita relevan dengan tujuan kita, kita membuat tulisan kita lebih fokus. Ini berarti bahwa pembaca akan lebih mudah mengikuti alur pikiran kita dan memahami pesan yang ingin kita sampaikan.

Memberikan Nilai kepada Pembaca

Kita juga ingin memastikan bahwa tulisan kita memberikan nilai kepada pembaca. Ini berarti bahwa mereka harus mendapatkan sesuatu dari waktu yang mereka habiskan untuk membaca tulisan kita, baik itu pengetahuan baru, pandangan yang berbeda, atau hiburan.

Merevisi untuk Memastikan Kesesuaian

Setelah kita selesai menulis, kita harus membaca ulang tulisan kita dan memastikan bahwa semua bagian dari tulisan kita selaras dengan tujuan kita. Jika kita menemukan bagian yang tidak cocok, kita harus berani untuk mengedit atau bahkan menghapusnya.

Jadi, untuk membuat tulisan yang rapi dan efektif, kita harus selalu memikirkan tujuan kita dan memilih konten yang membantu kita mencapai tujuan itu. Ini akan membuat tulisan kita lebih berarti dan berharga, baik untuk kita maupun untuk pembaca kita.

Kalau kamu sudah sampai di sini, selamat! Kamu baru saja menyelesaikan artikel sepanjang 3000 kata, yang biasanya saya pecah menjadi beberapa artikel pendek. Selamat, karena kamu seharusnya sekarang sudah tahu seperti apa tulisan atau artikel yang rapi itu, dan mengapa kita butuh membuat tulisan kita rapi.

Cara menulis artikel bisa saja berbeda di setiap penulis, tetapi hasil akhir tetaplah yang menentukan, apakah artikelmu bisa mengomunikasikan pesan dengan baik, bisa menyampaikan masalah dengan tuntas atau enggak.

Jika enggak, mungkin ada bagian yang tidak sesuai dengan penjabaran yang sudah dijelaskan di atas. Yuk, cek lagi.

You May Also Like

4 comments

  1. Sekarang adanya AI Writer tool jadi memudahkan ya, meskipun tidak cuma copy paste, tapi paling tidak memudahkan untuk mendapatkan referensi tambahan.

    BalasHapus
  2. izin bookmark in postingannya ya kak buat referensi menulis saya nanti

    BalasHapus
  3. Kapan saya bisa menulis begini ya?😕

    BalasHapus
  4. Mbak, saya mau tanya, kalau artikel yang dikhususkan untuk blog website company profile atau web bisnis gitu lah, efektif tidak ya kalau artikelnya panjang seperti ini. Soalnya kadang ada yang berupa tutorial, tapi takutnya pembacanya jenuh.

    BalasHapus