5 Tip Mengatur Keuangan Sebagai Seorang Freelancer
Ketika kamu akhirnya memutuskan untuk bekerja sebagai seorang freelancer maka sekaranglah saatnya untuk menentukan bagaimana mengatur keuangan kamu.
Pastinya sih, hal ini bergantung berapa banyak klien yang bisa kamu tarik, dan berapa banyak pula tugas dan pekerjaan yang diberi. But, problema seorang freelancer memang di situ; gimana caranya bisa memastikan ada penghasilan yang masuk.
Saya sendiri sih memang lebih suka mendapatkan klien yang bisa rutin setiap bulan. Tapi, ya sadar juga. karena maunya kerja tanpa ikatan, so, kita juga harus siap ketika sewaktu-waktu klien minta setop.
Pusing sih, memang, kalau sudah mulai mikirin ini. Semacam nggak ada secure-secure-nya. But I have enough, saya sudah cukuplah ngerasain gimana kerja kantoran. Dan sepertinya, it's not my thing. Too many bullshits yang harus saya telan. Puluhan tahun kerja di beberapa kantor, disayang sama (mantan) bos-bos saya, tapi selalu saja malah yang suka bikin masalah itu kroco-kroco. Mau perusahaan gede, dengan ratusan karyawan, atau kecil yang cuma berkaryawan tetap 5 orang, sami mawon ternyata. Wqwqwq. Ya sudahlah.
So, saya memang memutuskan, tak lagi mengikatkan diri pada siapa pun. Terus, ya, gimana caranya bisa survive sebagai full time freelancer.
Enough about me.
Jadi, gimana nih cara mengatur keuangan sebagai seorang freelancer?
Bagaimana Mengatur Keuangan Seorang Freelancer?
Jika kamu bingung bagaimana menentukan untuk menggaji diri sendiri sebagai seorang freelancer, berikut beberapa ide yang bisa digunakan dan didahulukan berdasarkan tingkat kebutuhannya.
Mulai dengan Menentukan Pengeluaran
Sebelum kamu mulai untuk memberikan gaji kepada diri sendiri, tentukan dulu berapa besar pengeluaran beserta rinciannya yang secara rutin bulanannya. Pasalnya, pemasukan boleh saja tidak teratur, tetapi kunci pengelolaan uang freelancer itu pada pengeluaran. Kamu bisa membuat pengeluaran yang pasti.
Kebanyakan freelancer, termasuk pemilik bisnis dan UMKM, itu memiliki biaya operasional yang peruntukannya hampir sama, dan hal ini sangat penting untuk menjaga usaha dan kegiatan freelancer agar dapat berjalan dengan lancar.
Penting kiranya untuk membayar diri sendiri layaknya pegawai namun kamu perlu menyadari bahwa kamu juga bertanggung jawab untuk setiap biaya dan kebutuhan bisnis yang ada.
So, kalau kamu sudah ada nominal pengeluaran yang tetap--yah, kurang sedikit atau lebih sedikit, sediakan allowance yang cukup ya--maka kamu bisa mendapat gambaran, berapa gajimu dalam sebulan.
Pisahkan Rekening
Dengan memisahkannya, kamu tidak akan sembarangan mengambil dana bisnis untuk kepentingan pribadi. Selanjutnya, kalau kamu dapat fee atau invoicemu cair, maka terimalah di rekening bisnis. Nah, setiap bulannya--mau tanggal berapa pun sesuai kebutuhanmu--transferlah sejumlah gaji ke rekening pribadi.
Kamu dapat memilih metode pembayaran yang dapat digunakan untuk menjalankan bisnis sekaligus memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Alokasikan Uang
Setelah mengetahui berapa besar pengeluaran yang dibutuhkan, maka kamu dapat mengalokasikan penghasilan yang ada untuk menutupi cost tersebut.
Pastikan juga kamu mengestimasikan pembayaran pajak juga ya, sesuai dengan aturan masing-masing negara. Indonesia sendiri mulai mengenakan pajak pendapatan jika memiliki penghasilan di atas Rp4.500.000 per bulannya.
Jika tidak terkena pajak, maka langsung kurangi pengeluaran yang ada dengan penghasilan tersebut. Sedangkan sisanya menjadi gaji diri sendiri.
Kamu juga bisa menjadi freelancer layaknya pemilik usaha UMKM dan memilih pembayaran gaji layaknya pegawai biasa. Menjadi pemilik usaha ini menjadikan kamu sebagai pemilik sekaligus pegawai namun memiliki peluang untuk berkembang ke arah yang lebih baik.
Cari Pembayaran yang Sifatnya Dua Mingguan atau Bulanan
Kamu bisa juga memperoleh pendapatan yang layak serta sepadan dengan memilih pekerjaan yang rentang waktu pembayarannya setiap dua minggu atau per bulan.
Melalui pilihan ini, kamu bisa mencari pekerjaan lain dengan penghasilan yang berbeda agar kamu dapat mencukupi berbagai keperluan lainnya. Tetapi, kamu dapat menentukan frekuensinya bergantung kepada fee dari klien.
Sebagian freelancer, biasanya menyukai pembayaran yang sifatnya bulanan. Karena lantas bisa menentukan dan memperoleh invoice dari klien secara rutin tiap bulannya. Hal ini juga memudahkanmu untuk memeriksa dan melacak pembayaran tersebut.
Namanya freelancer, akan ada masanya ketika pendapatan yang kamu peroleh berfluktuasi. Artinya, kadang bisa sangat banyak, dan pada kesempatan lain, kurang. Oleh karena itu, menentukan gaji sendiri dapat dijadikan sebagai batasan minimum pendapatan yang harus kamu peroleh agar dapat memenuhi berbagai kebutuhan.
Dengan adanya pembatasan minimum pendapatan ini, kamu juga akan terbiasa bekerja dengan target. Kalau misalnya kurang, hayok, semangat lagi biar dapat lebih banyak! Hal ini akan memicumu untuk selalu semangat kerjanya.
Jika pada bulan tertentu kamu memperoleh lebih, maka anggap hal tersebut sebagai ekstra bonus.
Jangan Lupakan Kebutuhan Lainnya
Setiap freelancer seharusnya membuat list atau daftar kebutuhan rutin. Lalu, pastikan hal ini dapat terpenuhi. Setiap kali kamu memperoleh “gaji sendiri”, maka sisihkan beberapa persen dari gaji tersebut untuk kepentingan kesehatan atau asuransi, uang pensiun atau dana hari tua, dana darurat, dan lainnya.
Dengan melakukannya, kamu dapat mempersiapkan kebutuhan masa depan dengan lebih baik dan tertata. Selain itu keuangan yang ada pun menjadi lebih tertata.
Kamu dapat memakai berbagai aplikasi untuk mengatur dan mengalokasikan uang tersebut sehingga kamu bisa memenuhi berbagai kebutuhan baik yang sifatnya jangka pendek ataupun jangka panjang. Dengan melakukan cara ini, kamu juga dapat memiliki keuangan yang aman setiap bulannya.
Zaman sekarang apa-apa mudah, ya nggak? Investasi, bayar premi asuransi, dan tetek bengek, bisa kamu lakukan via smartphone. So, pastikan kamu atur aja sepraktis mungkin. Setiap harinya, kamu akan sibuk dengan berbagai kerjaan klien yang bisa beda-beda. Permudah hal-hal lain yang bisa lebih mudah.
Kesimpulan
Jadi, cara terbaik untuk mengatur keuangan sebagai freelancer dengan cara “membayar diri sendiri”.
Beberapa orang menggunakan gaji dan hal ini membantu mereka dalam memperoleh pendapatan yang lebih stabil. Namun, kamu bisa melakukan hal ini dengan cara lain di setiap 2 minggu ataupun setiap bulan bergantung kepada kapan klien akan mencairkan invoicenya.
Namun, pastikan kamu membuat standar minimum pendapatan yang harus diperoleh setiap bulannya dan catat setiap pengeluaran dan pemasukan yang ada agar berbagai kebutuhanmu dapat terpenuhi dengan baik.
Terakhir gunakan penghasilan yang diperoleh untuk memenuhi berbagai kebutuhan lainnya seperti kesehatan, pendidikan, investasi dan lainnya.
3 comments
Sangat bermanfaat.. Saya ingin juga jadi frelencer seperti kak
BalasHapusSangat informatif sekali :)
BalasHapusKeren kek, jadi freelancer emang harus pinter-pinter ngatur duit wkwkwk
BalasHapus