Tip Membuat Media Kit untuk Bloger
Tapi, sebentar.
Apa Itu Media Kit?
Media kit adalah sebuah dokumen yang memberikan gambaran umum “kondisi” blogmu dan kamu sendiri sebagai bloger.Umumnya media kit ini akan berguna banget kalau kamu hendak bekerja sama dengan brand atau pihak calon klien. Ya, bisa dibilang media kit ini semacam CV dan portofolio gitu, kalau buat para job seeker. Dengan adanya media kita ini, calon klien punya gambaran mengenai dirimu–dan juga blogmu–dan bisa menjadi pertimbangan mereka untuk ajak kerja sama.
Apa yang Harus Ada dalam Media Kit Bloger?
1. Bio pendek
Tentunya, kamu harus memperkenalkan dirimu sendiri. Di sini peran personal branding berperan banget ya. Jadi, pastikan kamu ceritakan sedikit mengenai dirimu sendiri, tapi nggak usah terlalu mendetail juga. Dan, yang penting, berikan gambaran mengenai blog kamu.Beberapa hal yang bisa disebutkan dalam bio misalnya niche blog, atau topik yang mendominasi blogmu, sudah berapa lama kamu sudah ngeblog, dan hal-hal lain yang sekiranya relevan.
2. Portofolio dan testimoni
Kalau kamu sudah pernah bekerja sama dengan pihak brand, agency, atau siapa pun sebelumnya, bisa nih disebutkan di bagian ini. Simpel aja, nggak usah terlalu rumit. Kamu bisa memasang logo-logo brand yang pernah bekerja sama denganmu di media kit kamu ini.Kerja sama dalam bentuk apa pun sih, misal pernah diminta untuk membuat konten untuk dimuat di web brand, itu juga bisa dipajang logonya.
Jika kamu pernah menulis untuk media lain–selain blog pribadi, maksudnya–boleh difoto atau discreenshoot. Lalu sertakan juga di media kit-nya.
Nah, khusus untuk media online ya, jangan cuma di-link aja ke dokumen media kit. Tapi mesti discreenshoot. Pengalaman saya nih, kalau di-link doang iya kalau medianya online terus. Kalau terus offline gimana? Jadi nggak bisa dilihat kan sama klien?
So, akan lebih baik discreenshoot aja bukti muatnya. Jangan lupa perlihatkan nama kamu sebagai penulis ya.
Kalau perlu, dan jika kamu masih menjalin hubungan baik dengan klien, minta deh testimoni dari mereka. Boleh juga nih disertakan ya. Biar si calon klien yang liat media kit jadi lebih percaya lagi.
Kalau begini kondisinya, jangan ditulis angka PV-nya atau followernya gitu doang. Akan lebih baik tulis growth-nya. Jadi misalnya ditulis, “Follower Instagram bertumbuh 150% setiap bulan.” Atau “Pertumbuhan pageview blog 200%/bulan.”
Jika kamu pernah menulis untuk media lain–selain blog pribadi, maksudnya–boleh difoto atau discreenshoot. Lalu sertakan juga di media kit-nya.
Nah, khusus untuk media online ya, jangan cuma di-link aja ke dokumen media kit. Tapi mesti discreenshoot. Pengalaman saya nih, kalau di-link doang iya kalau medianya online terus. Kalau terus offline gimana? Jadi nggak bisa dilihat kan sama klien?
So, akan lebih baik discreenshoot aja bukti muatnya. Jangan lupa perlihatkan nama kamu sebagai penulis ya.
Kalau perlu, dan jika kamu masih menjalin hubungan baik dengan klien, minta deh testimoni dari mereka. Boleh juga nih disertakan ya. Biar si calon klien yang liat media kit jadi lebih percaya lagi.
3. Statistik
Selain mengenai diri kamu sendiri, seterusnya ya kamu mesti ngomongin blog kamu dong. Agar calon klien mendapatkan gambaran, sertakan statistik mengenai:- Pageviews per bulan
- Demografi, terutama jenis kelamin dan usia
- Jumlah unique visitors per bulan
- Jumlah subscriber blog atau Youtube
- Jumlah follower media sosial
Kalau begini kondisinya, jangan ditulis angka PV-nya atau followernya gitu doang. Akan lebih baik tulis growth-nya. Jadi misalnya ditulis, “Follower Instagram bertumbuh 150% setiap bulan.” Atau “Pertumbuhan pageview blog 200%/bulan.”
Pastinya ya screenshoot saja grafiknya yang ada di Google Analytics ya, sebagai semacam bukti. Dengan begini, calon klien akan percaya bahwa blog dan media sosial kita bertumbuh secara positif.
Untuk perhitungannya, kamu bisa mencari informasi dari bloger lain yang berpengalaman, karena takutnya sih kalau saya kasih angka pasti, sewaktu-waktu kan bisa saja mengalami perubahan. Ketimbang informasinya menyesatkan kan? Ehe ehe.
Semisal kamu enggan menyantumkan secara langsung, maka bisa diberi semacam klausul, “Untuk jumlah kompensasi masing-masing bentuk kerja sama akan didiskusikan secara pribadi melalui email.” Gitu sih lebih safe.
4. Bentuk pilihan kerja sama
Adalah penting juga untuk menyantumkan bentuk kerja sama yang bisa kamu tawarkan di dalam media kit tersebut. Misalnya saja, ada beberapa bentuk kerja sama yang bisa menjadi pilihan:- Sponsored post
- Giveaway
- Sidebar Ads
- Social media promotion
- Product reviews
Untuk perhitungannya, kamu bisa mencari informasi dari bloger lain yang berpengalaman, karena takutnya sih kalau saya kasih angka pasti, sewaktu-waktu kan bisa saja mengalami perubahan. Ketimbang informasinya menyesatkan kan? Ehe ehe.
Semisal kamu enggan menyantumkan secara langsung, maka bisa diberi semacam klausul, “Untuk jumlah kompensasi masing-masing bentuk kerja sama akan didiskusikan secara pribadi melalui email.” Gitu sih lebih safe.
Jadi kamu punya kesempatan untuk ngobrol dulu, dan biasanya sih jadi bisa lebih menyesuaikan dengan maunya si calon klien.
Namun jika tidak, cantumkan ke mana calon klien bisa menghubungi kamu. Tapi kamu harus ingat untuk selalu fast response. Karena kalau misal nyantumin email, tapi sendirinya jarang buka email. Lah nanti kalau pas dihubungi, gimana dong?


Kamu juga bisa kok bikin media kit dari template-template yang siap pakai. personal branding. Siapa nih yang nggak bisa hidup tanpa Canva? :))
5. Kontak
Yang terakhir, jangan lupa cantumkan kontak. Kalau memungkinkan, bisa cantumkan nomor WA atau nomor ponsel pribadi langsung.Namun jika tidak, cantumkan ke mana calon klien bisa menghubungi kamu. Tapi kamu harus ingat untuk selalu fast response. Karena kalau misal nyantumin email, tapi sendirinya jarang buka email. Lah nanti kalau pas dihubungi, gimana dong?
Berikut Beberapa Contoh Media Kita yang Bisa Disontek
Saya ambilkan contoh dari bloger luar ya, biar lebih netral. Ehehehe. Nah, selanjutnya teman-teman bisa mencari sendiri contoh media kit untuk bloger profesional seperti di atas ya. Di Pinterest banyak, di Google Image juga banyak.![]() |


Kamu juga bisa kok bikin media kit dari template-template yang siap pakai. personal branding. Siapa nih yang nggak bisa hidup tanpa Canva? :))
Atau, gugling aja yes? Banyak kok.
Selamat membuat media kit yang mengesankan, gaes!
Selamat membuat media kit yang mengesankan, gaes!
Disclaimer: Artikel ini tayang di web www.indoblognet.com
2 comments
Udah sering dapet kerjaan karena saya punya blog (jadi dianggap bisa menulis), tapi masih ga pede euy bikin semacam media kit gini. Kayaknya saya bukan tipe influencer gitu, medsos juga dipakenya cuma buat shitposting haha.
BalasHapusBuat yang sudah berbakat hehehe
BalasHapusKalau blog buat pribadi rasanya belum bisa dibuat begini, walau sudah lama ngbelog.
Menambah informasi nih buat yang mau nekuni sebagai blogger profesional