5 Cara Efektif Membuat Narasi Video Marketing
Begitulah, orang zaman now itu memang cenderung mudah bosan membaca, lebih suka mengakses informasi dengan gambar-gambar visual–mungkin bawaan DNA-nya memang berbeda dengan generasi sebelumnya. Tapi jangan salah, bahkan dalam rangkaian gambar itu juga perlu ada bacaannya juga, lo.
Yes, video marketing pun butuh narasi!
Untuk itu, para pembuat video untuk tujuan apa pun harus menyelipkan kalimat-kalimat tekstual di dalamnya. Tidak harus banyak, yang penting dapat membantu penyampaian.
Kalau begitu, coba simak 5 cara efektif untuk membuat narasi video marketing berikut ini deh ya.
5 Tip Membuat Narasi Video Marketing
1. Siapkan tagline yang catchy
Tagline adalah peneman logo perusahaan yang mengidentifikasi merek. Keduanya butuh dikenalkan kepada publik untuk memperkuat keberadaan produknya.
Tagline sangat berkaitan dengan psikologis orang. Orang boleh lupa nama produknya (terlebih jika iklannya tidak menarik), tapi sebuah tagline yang catchy itu akan dikenang.
So, tempatkan narasi tagline perusahaan bersamaan dengan saat frase itu diucapkan. Visual dan auditori yang muncul berbarengan akan lebih memberi efek brand recall atau ingatan akan merek yang ampuh.
2. Brainstorming
Setelah memiliki identitas yang jelas, langkah selanjutnya adalah penggodokkan ide. Ajak segenap yang terlibat dalam pembuatan video marketing kamu untuk berdiskusi. Semua saran sangat berharga karena memiliki sudut pandang yang berbeda. Kumpulkan ide-idenya, saring, kemudian kolaborasikan.Pada bagian ini, kamu dan tim akan harus membicarakan banyak hal seperti keperluan pengambilan gambar, konsep video, menggunakan animasi atau menggunakan model, hingga target pasar.
Temukan lebih dulu target pasarnya untuk kemudian menentukan konsep videonya. Target pasar ini pastinya juga sejalan dengan produk yang akan ditawarkan. Misalnya, jika produknya adalah biskuit bayi, maka target pasarmu adalah keluarga baru, terutama para ibu. Dari sana, konsep video marketingmu bisa tergambar lebih jelas.
3. Buat storyboard
Sebelum masuk pada pengambilan/pembuatan gambar-gambar bergeraknya, baik yang dilakukan secara animasi ataupun shooting, buatlah story board atau papan ceritanya terlebih dulu.Storyboard ini berfungsi selayaknya outline atau kerangka tulisan kalau wujud konten kita adalah tulisan.
Kerangka tulisan ini akan mengarahkan proses-proses shooting ataupun animasinya, karena teks itu akan membantu video marketing kamu bercerita secara tekstual tahap demi tahap.
Misalnya saja, produk yang akan dibuatkan video adalah biskuit bayi, maka kamu mungkin akan memulainya dengan sebuah teks “Suatu pagi yang indah dimulai dengan sarapan…” Atau sejenisnya.
Dari sana, kamu tentu akan membuat video sebuah keluarga kecil dengan satu anak bayi berumur 6 bulan yang sedang belajar mengonsumsi makanan pendamping ASI. Bayangkan ini: pagi hari di ruang makan dengan dua piring roti dan dua gelas jus jeruk di atas meja, seorang bayi yang duduk di pangkuan ibunya dan sang ayah yang memberinya sepotong biskuit.
Untuk membuat alur video marketing yang nyaman, keahlianmu dalam menyusun storyboard sangat diperlukan. Jadi, luangkan waktu yang cukup dalam kegiatan ini agar seluruh proses ke belakangnya jadi lebih mulus. Yang perlu diingat adalah bahwa narasi hanya membantu penyampaian, jadi tidak perlu panjang. Sekadar mengantar gambar demi gambar.
Dari sana, kamu tentu akan membuat video sebuah keluarga kecil dengan satu anak bayi berumur 6 bulan yang sedang belajar mengonsumsi makanan pendamping ASI. Bayangkan ini: pagi hari di ruang makan dengan dua piring roti dan dua gelas jus jeruk di atas meja, seorang bayi yang duduk di pangkuan ibunya dan sang ayah yang memberinya sepotong biskuit.
Untuk membuat alur video marketing yang nyaman, keahlianmu dalam menyusun storyboard sangat diperlukan. Jadi, luangkan waktu yang cukup dalam kegiatan ini agar seluruh proses ke belakangnya jadi lebih mulus. Yang perlu diingat adalah bahwa narasi hanya membantu penyampaian, jadi tidak perlu panjang. Sekadar mengantar gambar demi gambar.
4. Penempatan narasi di halaman kosong
“Suatu pagi yang indah dimulai dengan sarapan…” adalah satu contoh teks yang darinya kisah video marketing bisa dimulai.Narasi seperti ini lebih mudah terlihat jika diletakkan pada selembar halaman kosong, lalu disusul dengan rentetan gambar. Memang banyak yang menempatkan narasi cerita bersamaan dengan gambar-gambar di videonya, namun hal itu akan mengganggu konsentrasi pemirsa.
Membaca teks dan menonton dalam satu waktu bukan pekerjaan mudah. Dua hal itu bisa membuat konsentrasi pecah dan penyampaiannya jadi kurang maksimal.
Nah, taruh narasi video marketingmu dalam lembaran-lembaran kosong yang mengantarkan gambar-gambar.
Nah, taruh narasi video marketingmu dalam lembaran-lembaran kosong yang mengantarkan gambar-gambar.
5. Jangan lupa SEO
Tetap, SEO adalah sebuah keniscayaan dalam setiap konten yang diunggah di dunia maya. Jadi, bahkan untuk menulis narasi video marketing pun harus berdasar pakem-pakem tersebut. Cari kata-kata kunci yang tepat juga hestek yang trending, jika perlu, agar hasilnya lebih jitu dan kekinian.Taruh caption yang berisikan kata-kata kunci ini, kalau kamu mengunggahnya di Youtube. It works.
So, ternyata, tidak terlalu sulit, bukan, untuk membuat video marketing? Hanya beberapa langkah saja kok, dan 5 cara efektif untuk membuat narasi video marketing ini akan membuat pemirsa lebih mudah menangkap pesannya.
Have fun!
0 comments