Blogger Harus Tahu Aturan Terbaru Link Attribution Google: Sponsored, UGC, dan NoFollow
Google baru saja mengeluarkan woro-woro lagi, bahwa sekarang link attribution atau atribut tautan enggak cuma dofollow dan nofollow aja, tetapi juga ada 'sponsored' dan 'ugc'.
Nah, siapa nih yang baru tahu tentang keberadaan atribut baru ini?
Sejujurnya, saya juga baru tahu sih. So far saya tahunya cuma nofollow dan dofollow doang juga. Tapi ternyata ada yang baru.
Sebelumnya, tentang atribut 'nofollow' dan 'dofollow' ini mesti kamu pahami dulu prinsipnya. Saya pernah bahas sih di artikel soal external link. Silakeun dibaca yah, tentang apa itu dofollow dan nofollow, dan apa fungsinya masing-masing.
Perubahan Atribut Nofollow
Dan, sekarang, ada perubahan yang cukup signifikan nih dari Google mengenai penggunaan nofollow. Yang dofollow enggak disebutkan sama sekali, so mari kita asumsikan bahwa aturan dofollow enggak berubah.
Lalu, apa yang berubah dari atribut tautan ini?
1. Ditambah 2 jenis atribut
Yes, seperti sudah disebutkan di atas, sekarang ada atribut tambahan yaitu "sponsored" dan "ugc". Berarti selain "dofollow", sekarang juga ada "nofollow", "sponsored", dan "ugc". Ada lagi, yang tanpa atribusi.Ketiganya menjadi semacam petunjuk untuk Google crawler bot, mengenai bagaimana si bot akan melakukan treatment terhadap tautan-tautan tersebut.
2. Treatment berbeda
Gampangnya, atribusi tautan tersebut akan menjadi "kode" khusus bagi Google. Pada dasarnya, Google tetap mengabaikan nofollow links, tetapi sekarang hal ini enggak mutlak lagi. Dengan syarat tertentu, Google bisa saja menjadikan tautan nofollow ini sebagai salah satu penentu indexing dan crawling botnya.Behavior ini akan berlaku secara penuh di 1 Maret 2020 nanti.
Lha, sementara ini bagaimana? Masih tetep. Nofollow link akan diabaikan oleh Google.
3. Bisa digabungkan
Untuk kondisi tertentu, kita bisa menggunakan gabungan ketiga atribusi tersebut. Jadi kita bisa saja menulis script rel="nofollow sponsored ugc", yang kemudian akan menjadi kode untuk Google crawling bot.Dia mau ngapain dengan script seperti itu? Ya, biarkan saja dia memutuskan, apakah tautannya layak untuk diindex dan dicrawl. Tugas kita cuma ngasih "peringatan" aja, bahwa tautan ini adalah tautan bersponsor (yang berarti kita dibayar untuk ngelink) terletak di platform UGC (forum, komen dll), dan bukan rujukan.
Sudah itu aja.
Selanjutnya, biarkan si bot yang memutuskan.
4. Tautan berbayar
Untuk paid link--yang artinya kita dibayar untuk memberi tautan--Google menyarankan untuk menaruh atribusi "nofollow" dan/atau "sponsored". Bisa salah satu atau bisa juga gabungan dari keduanya.Menggunakan "ugc" saja (atau "dofollow") pada link berbayar akan berbuah penalti. Ingat ya. Jangan pakai "ugc" saja atau "dofollow".
5. Lalu bagaimana dengan tautan yang sudah telanjur published?
Google bilang sih, nggak perlu khawatir tentang yang sudah-sudah. Biarkan berlalu, dan segera moveon #ehMaksudnya sih, untuk tautan yang next, pakailah aturan yang baru. Terutama untuk tautan-tautan setelah tanggal 1 Maret 2020 itu.
Nah, untuk lebih jelasnya, silakan mencermati infografis yang dibuat sama Moz ini. Menurut saya sih, ini cukup jelas ya. Bagaimana treatment masing-masing atribusi, dan bagaimana menuliskannya.
Sumber: Moz |
Kenapa sekarang makin ribet aja sih Google?
So, dengan semakin maraknya praktik-praktik spamming, dan makin bernyalinya para pemilik dan pengembang situs membayar netijen untuk ikut dalam marketing strategies-nya, maka Google sudah pasti harus melakukan sesuatu agar user tetap nyaman dalam menggunakan tool pencarinya.
Agar hasil pencariannya semakin valid.
Agar kita semakin tertolong dengan informasi-informasi yang bermanfaat dan berkualitas di Google.
Dan agar kita enggak mendapatkan informasi sesat dari para praktisi black hat SEO.
So, summary ...
Jadi, mesti gimana ini makenya atribusi-atribusi ini?Pakailah rel="sponsored" untuk paid/sponsored links. Di sini berarti termasuk tautan afiliasi, job review, dan sebangsanya. Pokoknya kalau kita menerima duit sebagai ganti naruh link, pakailah atribusi ini.
Pakailah rel="ugc" untuk tautan-tautan di dalam user-generated content. Ini misalnya kalau ada yang mau bikin forum, gitu ya. Bisa dikasih atribusi ini secara otomatis. Buat yang bisa ngulik kolom komen, juga boleh ditaruh atribusi yang ini.
Pakailah rel="nofollow" untuk semua tautan yang bukan rujukan. Atau, mungkin kita rada meragukan kualitas laman yang mau ditautkan gitu, tapi mesti nge-link. Ya udah, pakaikan saja atribusi "nofollow" ini.
Lebih jelasnya, bisa lihat di guideline yang sudah dibuat oleh Google. Saya rasa cukup jelas kok, dan mudah dimengerti.
Well, sekarang sih belum ada yang bisa kita lakukan, selain siap-siap menambah kerjaan dengan menaruh atribusi sesuai fungsinya. Semoga sih platform blogging masing-masing menambahkan juga dalam menu editnya, biar kita nggak perlu susah-susah nulis secara manual :))
Kalau mau, silakan baca sumber artikel ini di blog milik Moz ya. Belajar langsung dari sumbernya pasti akan lebih oke. Saya hanya berusaha menerjemahkannya secara bebas ke dalam bahasa Indonesia, biar mudah dipahami. Bisa jadi catatan dan reminder juga buat saya sendiri.
8 comments
hiyaaaaa update baru lagi. memang beginilah ya rasanya kerja di bidang yang nyerempet-nyerempet teknologi. harus selalu siap dengan perubahaaaann
BalasHapusmemahami google jauh lebih sulit daripada memahami hati si dia yang berubah-ubah
Malah curcol -__-"
HapusIya, Gi. Gimana Agi aja deh....
Mosoooooookkkkkkkkk
Hapus*ngajak gelut di kolom komen orang*
Heh! Jangan gelut di sini!
HapusAwas kalo sampe kek buibu rebutan rendang klean.
Wadidaw, aturan baru lagi si googlenya yaaah. Aku bookmark dulu deh, biar gak lupa. Makasih sharingnya, Mbak Carra.
BalasHapusMasama :) Semoga bermanfaat
HapusWaduh... lumayan jadi tambah ribet dan harus banyak belajar nih, mba. Makasih infonya, mba Carra.
BalasHapusIjin nyimak dulu ya kak.
BalasHapusArtikel yang bagus banget kak, meskipun saya masih kurang paham.