[Guest Post] Tip Sukses Monetasi Blog dengan Kursus Online
Guest post Tip Sukses Monetasi Blog dengan Kursus Online ini ditulis oleh Purwanto untuk blog CarolinaRatri.com
Saya mengamati selama ini ada dua monetasi yang menjadi andalan blogger Indonesia, yaitu Adsense dan job dari brand. Masih lumayan jarang yang menerapkan metode monetasi lain seperti affiliate marketing, menjual jasa, dan menjual produk.
Di sini saya akan berbagi sedikit pengalaman saya membuat dan (hampir) menjual kursus online. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi kamu untuk memonetasi blog.
Kursus online awalnya sudah saya buat dan saya persiapkan pemasarannya. Sudah dapat calon peserta yang mau ikut kursus berbayar saya. Namun suatu saat hosting website saya bermasalah dan data hilang semua.
Setelah itu saya pun membuat lagi kursus online dari nol, namun sekaranag saya gratiskan, bisa kalian akses di blog saya Pambarep.
Mengapa Kursus Online?
Saya pernah membaca bahwa jenis-jenis monetasi blog yang banyak jumlah itu bisa dikelompokkan menjadi 5 kelompok besar, yaitu iklan, jual jasa, jual produk, affiliate marketing, dan flipping site (jual beli website).Sejauh ini sudah mempraktikkan monetasi blog dari iklan (Adsense, content placement), jual produk (ebook), affiliate marketing (amazon), dan jual jasa (SEO, web design). Suatu saat saya bertanya-tanya, apa sih metode monetasi yang bisa dibangun dengan cepat dan menghasilkan dengan cepat pula? Dan itu sesuatu yang belum pernah saya coba sebelumnya?
Setelah riset sana-sini jawaban yang saya temukan adalah kursus online. Tapi memang kursus online bisa dibuat dengan cepat? Ya, dan bisa juga dijual dengan cepat pula. Nanti saya tunjukkan caranya.
Persiapan
Mulai dari sini kita akan belajar membuat kursus online. Saya mengambil contoh dari pengalaman saya dulu membuat kursus online SEO.1. Menentukan Tema
Apa sih bidang yang kamu kuasai yang bisa kamu ajarkan ke orang lain? Kalau saya SEO.Kamu bisa memilih tema kursus online sesuai bidang yang kamu kuasai misalnya: blogging, memasak, parenting, desain grafis, public speaking, menulis, kesehatan, olahraga, dan banyak lagi.
Setelah menentukan tema, tanyakan:
- Masalah apa sih yang bisa diselesaikan oleh kursus online-mu?
- Apa manfaat yang bisa kamu berikan kepada orang lain lewat produkmu?
Kursus online SEO saya akan:
- Memandu pada orang yang awam agar menguasai dasar SEO secara lengkap dan mudah dipraktikkan.
- Memperkenalkan metode SEO yang Google friendly dan telah teruji di lapangan.
- Menghindarkan orang awam dari teknik-teknik SEO tidak berguna (atau bahkan berbahaya).
- Membantu mereka yang ingin mencari penghasilan sebagai pekerja SEO.
- Menyediakan sebuah sistem yang nyaman dan sederhana untuk mereka yang ingin mempraktekkan SEO sendiri.
2. Customer Avatar
Setelah itu tentukan target pasarmu, siapa saja yang membutuhkan produkmu?Ini calon customer saya:
- Blogger yang awam SEO.
- Mereka yang ingin mengoptimasi sendiri website mereka dengan SEO.
3. Tentukan Nama Produk
Nama kursus online-mu harus memberi gambaran jelas isi produkmu dan apa hasil yang akan didapatkan oleh peserta kursusmu dalam jangka waktu tertentu.Misalnya:
- Belajar & Praktek SEO Dasar Dalam 120 Hari
- Page One dan Trafik Naik dalam 4 Bulan
- 100 Hari Menuju Top 10 Google SERP
4. Sub Judul Produk
Sub judul produk ini opsional, fungsinya untuk lebih menjelaskan, menekankan nama, atau judul kursus online-mu. Juga untuk menambah nilai jual produkmu. (semacam tagline, mungkin ya? -Carra)Contohnya, yang masih nyambung dengan nama produk di atas:
- Bagaimana Menguasai SEO dan Mendatangkan Trafik Organik Meski Kamu Awam Sekalipun
- Website Anda Tak Lagi Sepi Pengunjung, Penjualan Naik, Anda Bahagia
- Panduan SEO dan Penerapannya Langkah Demi Langkah
5. Berikan Bonus
Ini banyak dilakukan oleh para kreator kursus online yang sukses. Fungsinya juga untuk menambah nilai jual.Contoh bonus:
- Panduan Menjual Jasa SEO Parsial (Micro Service) pada SEO Agency.
- Diskon 40% Keywords Research Tools.
- Panduan Penerapan SEO Untuk Blog, Website Perusahaan, dan Online Shop.
- Bagaimana Saya Meningkatkan Trafik Organik dan Penjualan Toko Sepatu Hingga 360%.
6. Product Support (After Sales)
Peserta kursus online-mu bisa jadi benar-benar awam akan bidang yang kamu ajarkan. Kenyataannya setelah belajar ada saja yang masih bingung dan butuh bantuan untuk hal-hal tertentu. Jadi, berilah mereka after sales service berupa support sehingga mereka benar-benar bisa memetik manfaat dari apa yang kamu ajarkan.Support bisa berupa sebuah Facebook Group tertutup, sehingga kamu dan peserta kursusmu bisa berinteraksi dan saling berbagi pengalaman.
Ini juga berguna sekali jika ke depan kamu ingin menjual produk baru lagi. Mereka sudah membeli produkmu, percaya padamu, menganggapmu sebagai “pakar”, merasakan manfaat ajaranmu. Mereka telah menjadi pasarmu, sehingga lebih mudah bagimu untuk menjual lagi sesuatu pada mereka.
eCourse Outline
Sekarang kita akan membuat kerangka kursus online. Ini penting ya, agar kita mempunyai pegangan yang jelas saat mulai membuat materi kursusnya. Kita juga bisa mengecek sejauh mana progress kerja kita.Ini dulu (sebagian) outline kursus SEO saya:
Worksheet/handout adalah dokumen yang saya lampirkan untuk memudahkan peserta menerapkan apa yang sudah mereka pelajari. Bisa juga berupa tugas yang harus mereka kerjakan.
Membuat Kursus Online (Metode Biasa)
Nah, dalam tutorial ini, kita akan belajar membuat kursus online di website berbasis WordPress. Plugins yang kita gunakan adalah LearnPress.Metode ini bakalan membutuhkan banyak waktu untuk membuat materinya. Pun, materi harus lengkap dulu sebelum kursus online bisa dijual. (Harus siap kerja keras ya, cyint! -Carra)
Kalau kamu tekun, akan butuh waktu sekitar 1 - 8 minggu untuk menyelesaikan kursus online-mu hingga siap dijual.
Untuk caranya, supaya tulisannya nggak terlalu panjang dan juga lebih jelas, kamu bisa melihatnya langsung di video berikut--mohon maaf audionya banyak gangguan. Silakan saja langsung diklik ya.
1. Membuat Kursus Online di Website Berbasis WordPress Bagian 1
2. Membuat Kursus Online di Website Berbasis WordPress Bagian 2
Menjual Kursus Online
Kursus online-mu sudah jadi, kini saatnya untuk menjualnya. Kamu bisa mulai berpromosi di Facebook, di blog lain dengan cara guest post, juga mulai membangun email list.Khusus untuk membangun email list, tutorial membuat email list untuk website berbasis WordPress ini bisa kamu cari di Google. Sudah cukup banyak yang membuat tutorial semacam itu. Langkah selanjutnya adalah menarik orang agar mau mendaftar di email list kita. Untuk awalnya pakailah metode “meminta”.
Berikut sedikit tip menarik orang agar mau mendaftar di email list kita
1. Kontak teman-temanmu di WA, Facebook, Forum, dll. Tanya mereka apakah mau dimasukkan ke email list kamu.
Misalnya, “Bro, aku bikin email list nih, nanti aku promo produkku sendiri di situ sama sesekali sharing sesuatu/tulisan. Boleh nggak nama sama emailmu aku masukin?”Percaya atau tidak, cara ini akan membuatmu mendapatkan cukup banyak email subscriber dengan usaha minimal.
2. Membuat opt-in.
Kaidahnya, kamu membuat sebuah artikel yang di dalamnya ada opt-in yang menawarkan bonus dengan imbalan orang mau subscribe ke email list.Aturan utamanya adalah tema artikel dan tema bonus haruslah sama, harus. Misalnya:
- Artikel tentang optimasi on-page, maka bonusnya On-Page SEO Checklist
- Artikel tentang pembuatan konten, maka bonusnya Kriteria Artikel yang SEO Friendly
Bonus yang diberikan biasanya berupa file PDF yang segera bisa di-download setelah orang subscribe. Tutorial membuat opt-in ini juga sudah banyak yang membuat, silakan cari. Setelah mempunyai subscriber, kamu bisa mulai mempromosikan produkmu.
Nah, kamu pasti bisa mencari cara lain lagi untuk bisa membuat orang mau mendaftarkan emailnya dalam email list. (So, start working on it now! -Carra)
Membuat Kursus Online (Metode Cepat)
Metode ini memungkinkanmu mendapatkan penghasilan bahkan sebelum kursus online-mu jadi.Saya akan memberi contoh bagaimana menjual dan membuat kurus SEO dalam sebulan.
Langkah Pertama
Persiapkan kerangka materi kursus dan bagi menjadi 4 bagian: Riset Keywords, On-Page SEO, Konten, Link Building.Langkah Kedua
Promosikan kursusmu, contoh sederhana (nyetatus di Facebook):“Saya 15 hari lagi akan membuka kursus SEO (live) yang akan saya bagi menjadi 4 tahap. Jadi selama 4 minggu setiap Sabtu jam 8 malam saya berbagi secara langsung materi:
Sabtu I: Riset Keywords
Sabtu II: On-Page SEO
Sabtu III: Konten
Sabtu IV: Link Building
Setiap materi akan memakan waktu 1-1,5 jam. Jadi jangan lupa siapkan camilan dan minuman kesukaanmu.
Ada biayanya nggak? Ya, ada, murah banget cuma Rp 250.000,-!
Setelah kursus selesai saya akan mengundangmu ke secret Facebook Group agar kita bisa saling berbagi lebih lanjut.
Buruan daftar ya, soalnya pesertanya cuma saya batasi maksimal 20 orang saja. Silakan komentar atau inbox untuk pendaftaran.”
Peserta wajib membayar dulu baru nanti bisa “mengakses” kursusmu. Jadi, kamu sudah mendapat penghasilan bahkan sebelum kursusmu dimulai.
Langkah Ketiga
Buatlah kelas online (Google Hangout, webinar, dan sebagainya), lalu undang para peserta kursusmu. Jadi kamu langsung mengajarkan materi secara live. Jangan lupa pula untuk merekam live class-mu agar nanti bisa kamu gunakan kembali.Alternatif Lain untuk Menjual Kursus Online
Selain cara di atas ada alternatif lain yang bisa juga kamu coba. Yaitu menjadikan workshop offline menjadi kursus online.Misalnya saya menjadi pemateri sebuah workshop: SEO untuk Lifestyle Blog. Di workshop saya mempresentasikan materi menggunakan PowerPoint. Materi saya terstruktur tahap demi tahap.
Workshop itu saya rekam dengan 1 atau lebih angle. Selanjutnya saya potong-potong sehingga menjadi beberapa materi yang berurutan.
Lalu saya edit dengan menambahkan judul di setiap video. Tak lupa saya persiapkan worksheet ataupun handout yang diperlukan. Kemudian materinya saya masukkan ke LearnPress dan siap dijual.
Catatan Carra:
Nah, gimana nih, teman-teman? Ada yang kepikiran untuk menjual kursus online? Barangkali yang punya niche blog yang spesifik bisa banget nih mulai dipertimbangkan. Misalnya, mereka yang punya craft blog, mau bikin kelas DIY online? Atau food blog--mau bikin kelas masak online, barangkali?Saya mengamati, kita--para so-called-professional-blogger--ini memang terlalu tergantung pada produk orang untuk mendapatkan penghasilan dari blog. Kalau nggak ada orang yang nitip, bingunglah kita. Selama ini, kita cuma buka lapak titipan, tanpa mau berusaha menciptakan produk sendiri untuk dijual.
Mengapa? Padahal kalau kita punya produk sendiri untuk dijual itu bakalan lebih everlasting lo, dan kita pun bisa menentukan seberapa besar penghasilan kita sendiri--ya, pastinya tetap dengan memperhatikan berbagai hal lain terkait bisnis itu sendiri ya.
Tapi dengan punya produk sendiri, kita kan nggak bakalan disetir orang. Adanya job bayaran sekian ya sudah, take it or leave it.
Itulah, maunya membisniskan blog, tapi cuma setengah-setengah. You would never go anywhere kalau hanya tergantung pada orang lain sih.
Itu menurut saya.
Nggak tahu kalau menurut Mas Anang.
Makasih, Mas Pur, sudah mau menulis guest post untuk blog yang sedang vakum ini. Lumayan juga nih, saya jadi rada entengan bebannya. Bahaha *ditabok*
Ada yang mau mengirim tulisan guest post juga untuk dimuat di blog ini? Sok, tulis dalam format .docx (margin, font, bla bla bla bebas, nggak usah dipikirin), lalu kirimkan sebagai lampiran email ke mommycarra@yahoo.com.
Saya tunggu ya.
5 comments
Wah artikelnya bagus banget. Menurut saya, sangat menginspirasi untuk tidak terpatok pada adsense aja.
BalasHapusUntuk pemula, platform apa yang bisa digunakan?
Kalau tidak salah, ada platform khusus online course macam udemy atau teachable ya?
Betul mas, udemy dan teachable bisa juga, enaknya kita tinggal bikin materi dan jualan. Gak ribet setting macem2.
HapusKalau yang berbasis wordpress bisa pakai learndash, wp courseware, atau yang gratisan learnpress. Tapi ya siap2 ribet.
Makasih banyak mbak udah diijinin guest post :)
BalasHapusSaya hendak membuat beberapa kursus online Mbak Carra. Sekarang ini saya fokus dulu membangun audiens, terutama list building.
BalasHapusmas aq mau donk belajar membuat kursus online
BalasHapus