[Review Produk] Mau Mulai Karier sebagai Penulis Lepas? Setidaknya 3 + 1 Peralatan Kerja Ini Mesti Kamu Punya!
Hai!
Ada yang mau mulai merintis sebagai seorang freelance writer?
Saya sendiri dulu nggak punya persiapan apa-apa saat mulai bekerja sebagai penulis lepas. Beranjak dari hobi, saya pun mengalir saja, menyesuaikan dengan kebutuhan.
So, hari ini saya mau share tentang peralatan kerja untuk penulis lepas. Nggak terlalu lengkap, tapi ya pokoknya biar lancar aja kerjanya.
Sebenarnya peralatan kerja seorang penulis lepas itu nggak terlalu yang gimana-gimana sih. Apalagi kalau kamu tadinya memang sudah hobi nulis.
Pasti sudah punya beberapa peralatan kerja penulis lepas berikut deh.
Pojokan kerja saya di rumah |
1. Laptop/netbook
Ya, sebenarnya sih kalau mau romantis, kita bisa bilang, "Ah, menulis itu bisa di mana saja! Di kertas dengan bolpen, dengan mesin ketik, di secarik kain, ... di daon."
Tapi oh, let's get real. Mau nulis buku, mau nulis artikel untuk dikirim ke media cetak atau online, zaman sekarang sudah nggak ada yang bisa nerima tulisan tangan di atas kertas folio, cyin.
Mau nulis buku dengan ditulis tangan? Baru mau diselesaiin, yang sonoan udah mau dicetak dengan ide yang hampir sama.
Mau nulis artikel ke media online? Namanya juga media online, nerimanya ya yang bentuk digital pasti.
Jadi, kalau pengin merintis pekerjaan sebagai penulis lepas, seenggaknya kita mesti punya laptop atau netbook. Sebenarnya speknya juga nggak usah terlalu yang gimana-gimana. Asal bisa dipakai nulis dengan word atau google docs, jadilah.
2. Gadget
Buat sebagian orang, mereka dengan mudah juga menulis di smartphone atau tablet. Jadi, kalaupun nggak ada laptop atau netbook, mereka tetap bisa nulis. Aplikasi smartphone untuk menulis sekarang juga udah banyak banget kan. Dan kompatibel pun dibuka di mana saja.
Smartphone juga diperlukan untuk berkomunikasi dengan klien, coworkers, atau relasi lainnya. Hampir semua pekerjaan freelance itu diremote ngerjainnya. Artinya, si bos dan si karyawan nggak harus berada di satu ruang dan waktu yang sama.
Begitu juga dengan penulis lepas.
Ada penulis lepas yang punya klien orang luar negeri. Jadilah mereka berkomunikasi via internet, yang bisa dilakukan via laptop maupun smartphone.
Jadi, menurut saya, smartphone juga peralatan kerja vital yang harus dipunya oleh seorang yang pengin kerja sebagai penulis lepas. Jangan lupa diisi kuota data ya :P Penting tuh. Hahaha.
3. Buku agenda dan alat tulis
Atau apa pun yang bisa dipergunakan untuk mencatat tugas dan hal-hal lain yang penting. Juga buat nyatet ide yang tiba-tiba melintas. Juga buat nyatet to do list. Juga buat nyatet utang. #eh
Buku agenda ini sekarang juga bisa digantikan oleh aplikasi smartphone. Banyaklah kalau mau download aplikasinya.
Tapi entah ya, saya sendiri masih lebih nyaman kalau berbentuk buku fisik, yang bisa saya tulisin dengan bolpen. Bisa saya urek-urek juga. Hahaha.
Preferensi saja sih.
Buku agenda ini juga bisa berupa meshboard, yang kemudian ditempel di dinding dekat meja kerja atau di ruang mana pun tempat kita biasa kerja. Biasanya sih nyatetnya di atas post-it, terus tinggal dijepit di meshboard. Kekinian banget deh.
Kayaknya cuma itu aja sih yang penting ya, peralatan kerja yang mesti disediakan untuk bisa mulai kerja sebagai penulis lepas.
Nah, terus ada satu lagi yang nggak kalah penting sih--buat saya terutama.
Yaitu, tas yang mumpuni.
Sebagai seorang pekerja lepas, saya bisa bekerja untuk beberapa klien sekaligus. Kayak sekarang, seenggaknya ada tiga klien tetap yang saya pegang. Saya pun punya jadwal, setiap hari apa saya mesti ke Stiletto Book, lalu kapan saya mesti setor muka ke Fakultas Kedokteran UGM. Lain waktu, saya dipanggil Mbak Ollie Salsabeela untuk meeting dan meetup.
Belum lagi kalau saya jenuh kerja di rumah. Atau saya mesti ke bengkel.
Maka, peralatan kerja saya pun mesti saya angkut serta. Yes, itu laptop, buku-buku, alat tulis, semua gadget, PLUS oloran kabel, harus saya bawa semua.
Cemana bisa saya bawa kalau saya nggak punya tas yang mumpuni?
Saya sempat gonta-ganti tas laptop. Dari yang mulai jinjingan, selempang dan yang didekep. Tapi favorit saya tetap cuma ransel. Ransel pun udah berapa kali ganti, gara-gara saya cuma mau beli yang murah. Cuma berapa kali pake, eh jebol. Pffffttt!!!
Ransel Divinces ini nih jagoan. Untung bisa nemu ini nih.
|
Kompartemennya banyak. Rada susah juga nih motretnya. Secara HP cuma jadul. |
Modelnya vintage banget, dengan kompartemen yang banyak. Ada tempat laptop yang berpelapis busa, ada beberapa kompartemen untuk gadget dan alat tulis, ada saku depan yang besar PLUS tempat minum di kanan dan kiri. Udah gitu ada raincover juga di bagian bawah tasnya lo.
Baru sebagian isi aja nih. |
Kalau semua dimasukin, jadi ringkes banget deh. Coba lihat.
Digendong, tali gendongannya juga nyaman banget di pundak. Nggak kerasa bawa beban berat deh. Saya jalan di mal sambil bawa ransel ini pun keliatan gaul. Hahaha. Nggak kayak mahasiswa abadi yang lagi ngemal gara-gara nggak jadi ketemu dosen. #ehgimana
Siap ke kantor |
Saya lagi jenuh di rumah, pengin ke kafe, ya tinggal angkut. Mau ke kantor Stiletto Book ya cabut. Dari kantor Stiletto Book terus diajakin meetup sama Mbak Lusi or Mbak Indah ya langsung capcus. Hahaha.
Yuk, cusss! |
Nah, jadi, selain peralatan tempur yang mesti mumpuni, wadahnya juga mesti kuat yeuh. Macam kendaraan lapis baja pengangkut persenjataan tentara itu lo.
Anyway, kalau kamu pengin punya tas ransel Divinces ini, bisa kok dapetin juga. Harganya kisaran Rp 230.000 - Rp 380.000.
Untuk modelnya kamu bisa intip di Instagram
Kalau mau beli bisa kontak CS di WA +62 823-1845-0303.
Untuk yang tinggal di area Bandung bisa langsung ke mini store Divinces di Jl. Rereng Barong No.22, Sukaluyu, Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat 40123
So, demikianlah peralatan kerja wajib punya buat kamu yang pengin memulai karier sebagai penulis lepas.
Selamat berkarya!
3 comments
Enak ya punya tas gede. Segala apa bisa dimasukin kesitu. Mana nyaman nggak bikin pundak pegel :-D
BalasHapusBagus juga tanya. Warnanya soft.
BalasHapusWalau bentuk nya sporty, tapi gak malu-maluin juga buat dibawa nge-mall ya (",)
Duh kok aku malah fokus ke foto terakhir, ituuuu warna lipstiknya aku sukaaaa :D
BalasHapus