Writing Preparation: 19 Jenis dan Tipe Konten untuk Blog Post Ini Bisa Jadi Ide Blog Kamu Biar Nggak Ngebosenin
Hai!
Sebelumnya, saya sekeluarga mengucapkan Selamat Idulfitri ya. Kalau saya pernah salah, atau mungkin saya terlalu sering menyakiti melalui tulisan maupun lisan, saya minta maaf yaaaa.
Anyway, sudah pada balik dari liburan?
Kalau anak-anak sih baru pada mulai masuk sekolah 2 minggu lagi.
Dan, blog ini pun baru saya update sekarang. Berapa lama? 3 minggu ya? Bwahahaha. Iya, lagi nggak mood nulis di blog sih. Maafkan. Saya masih manusia. Wkwkwkwk.
Nah, as a (re)start, saya akan bahas soal tipe-tipe konten yang bi(a)sa diadopsi sebagai blog post di umumnya blog. Well, kamu pun mungkin sudah sering menggunakan beberapa tipe konten ini dalam blog post kamu. Tapi barangkali ada yang belum.
So, mungkin kamu bisa mengadopsi lagi supaya blog kamu lebih beragam, dan nggak ngebosenin.
19 jenis dan tipe konten untuk blog post
1. Tutorial dan How-to
Tutorial dan How-to adalah jenis konten yang isinya step by step untuk melakukan sesuatu. Well, setiap orang adalah seorang beginner in one time, dan kamu pasti juga bisa berbagi mengenai cara untuk melakukan sesuatu.
Bagaimana menulis artikel yang baik
Bagaimana membuat vlog yang bagus
Bagaimana mengecat rumah untuk ibu rumah tangga
Bagaimana mendidik anak untuk berbuat jujur
...
Resep sepertinya juga masuk ke bagian ini ya.
Artikel-artikel di blog ini juga banyak banget yang termasuk how-to.
Buat saya pribadi, artikel how-to memang menjadi artikel yang paling gampang dibuat sih. Tinggal berpedoman pada pengalaman saja.
Dan juga, sepertinya artikel how-to juga paling banyak dicari di Google.
2. Liputan
Liputan ini tipe konten yang paling banyak saya temui akhir-akhir ini yes? Apalagi sekarang blogger sudah dianggap hampir sama dengan posisi jurnalis pada umumnya.
Liputan ini bisa jadi liputan acara, baik yang itu event blogger atau yang nonblogger.
Kalau kamu mau menulis soal acara pernikahan temanmu pun itu juga termasuk liputan. :)))
3. Opini
Yah, karena blog pada awalnya (biasanya) tumbuh dari diari online. Bisa jadi yang ditulis adalah mengenai pemikiran-pemikiran subjektif kamu.
Namanya opini memang subjektif. Dan memang kadang opini ini (saking subjektifnya) jadi mengundang kontroversi.
Wajar. Yes, itu wajar banget.
Kalau saya pribadi sih, malah biasanya excited kalau ada yang nulis opini yang berbeda dengan pemikiran saya. Jadi kesempatan untuk memahami lebih jauh.
Sayangnya ya gitu deh, pertumbuhan dunia media sosial sekarang. Ada yang berbeda opini justru dibully.
Syedih.
Anyway. Balik lagi ke tipe konten saja dah.
4. Checklist
Ini mungkin hampir sama dengan how-to atau listicle sih ya. Tapi somehow tetep beda sih.
Checklist mudik bareng balita, apa saja yang mesti disiapkan? Pakaian, diaper, MPASI, ... dll.
Checklist ngeblog sukses: domain dan judul blog sudah oke? Bagaimana dengan layoutnya, sudah nyaman di mata? Bagaimana dengan persiapan konten, apakah kamu sudah punya rencana dan voice ala kamu sendiri? ... dll.
Checklist mau menikah. Apa yang harus disiapkan? Desain undangan, daftar tamu, dekorasi, katering ... dll
Checklist ... apa lagi ya?
5. Listicle
Listicle itu list-article. Artikel dalam bentuk list.
Artikel 19 Jenis dan Tipe Konten ini juga termasuk listicle. Saya juga paling sering bikin listicle. Paling gampang juga soalnya, dan nggak perlu bertele-tele, tapi bisa berpeluang jadi long form article.
Contoh infografis yang keren. Image via The Visual Communication Guy |
6. Infografis
Yes, kita bisa bikin infografis dan berdiri sendiri sebagai blog post.
Di blog post di luar saya sering menemukan satu blog post yang memang hanya terdiri atas satu infografis saja, dan itu lengkap banget.
Di sini kayaknya belum pernah sih saya lihat. Mungkin saya aja yang kudet sih.
7. Studi kasus
Tipe konten studi kasus ini tipe konten yang bagus banget untuk membangun portfolio kita sendiri lho. Dengan menulis artikel studi kasus, kita bisa "showing off" ketrampilan, pengetahuan dan keahlian kita yang barangkali jadi nilai plus kita.
Ini pastinya akan berpengaruh baik untuk branding kita sendiri.
Saya pernah beberapa kali bikin artikel studi kasus ini.
8. Profil
Profil adalah artikel yang membahas mengenai seseorang yang cukup inspiratif buat kita.
Kalau sekarang sih teman-teman blogger sering membahas profil blogger lain ya. Ini bagus juga untuk networking.
9. Interview
Interview ini juga bagus banget lho efeknya ke blog kita. Apalagi kalau kita bisa nginterview influencer. Waw!
Saya cuma pernah nginterview Meira Anastasia. Saya coba "melamar" untuk interview Jennifer Bachdim, Mbak Nuniek Tirta, Retno Hening, Ayang Cempaka ... tapi semua gagal.
Memang rada gampang-gampang susah sih.
Apalagi kalau kita cuma bisa nginterview secara online. Kalau bisa ketemu, dan kamu tipe yang bisa "memaksa" mungkin peluangnya besar untuk bisa nginterview.
Tapi kalau enggak ... cuma bisa tergantung pada "kebaikan hati" si narsum. Hehehe. Bersedia dan ada waktu nggak untuk diinterview.
Sampai di sini, saya appreciate banget pada Meira Anastasia. So humble, dan mau lho jawab pertanyaan via email. Top dah.
10. Review
Ini bisa review buku, film, gadget, restoran, lokasi wisata ... anything deh!
Tipe konten ini juga paling banyak dicari di Google. Karena setiap orang butuh informasi atau referensi ebih dulu jika mereka pengin nyoba sesuatu yang baru, semisal mau nyobain resto baru atau mau nonton film.
Infografis how to make a vlog. Image via Become a Blogger |
11. Video blogs
Yah, video blogs atau vlog memang lagi ngehits sekarang.
Para blogger sudah mulai menambahkan konten video dalam blog postnya. Seru banget memang.
12. Kuis dan Giveaway
Buat seru-seruan, bagus juga lho ngadain kuis dan giveaway kecil-kecilan di blog. Hadiahnya nggak perlu yang mahal-mahal kok kayaknya. Yang penting fun.
Lumayan juga buat nambah traffic nih :D
13. Surveys dan polling
Nah, saya sebenarnya mau nulis tentang "menulis blog dengan mendengarkan audience". Salah satu caranya adalah dengan mengadakan survey dan polling ini.
Artikel tipe ini bagus juga untuk sekadar mencari tahu opini orang pada umumnya untuk satu masalah tertentu.
Kalau saya sih biasanya cukup sering survey atau polling di Facebook. Saat saya sudah mendapatkan hasil survey dan polling, saya lantas mengikutinya dengan opini pribadi atau lantas membahas masalah terkaitnya.
Misalnya kayak saya bahas soal mencari sekolah baru buat anak. Saya sempat buka survey dulu di Facebook, mengenai kriteria sekolah yang bagus menurut para ibu. Setelah ada jawaban, kriteria-kriteria tersebut saya round up ke dalam artikel, yang kemudian pastinya saya tambah dengan opini dan hasil riset saya sendiri.
14. Slideshare dan presentasi
Saya sudah beberapa kali nih bikin slideshare.
Untuk bisa membuat Slideshare dan presentasi ini nggak perlu gimana-gimana sih. Postingan semacam checklist mudik saja sebenarnya juga bisa dibikin Slideshare yang menarik.
Tergantung kreativitas kamu aja ;)
15. Guest bloggers
Saya sebenarnya seneng banget kalau ada yang mau nulis guest blogger di blog ini. Tapi, sayangnya sekarang makin jarang ada yang mau.
Saya sendiri juga lagi nggak sempat sih nulis guest blogging. Pengin nulis buat blog Mbak Isnuansa sebenarnya. Hehehe.
Moga-moga secepatnya.
16. Surat
Di Rocking Mama, saya sempat membuat beberapa kali artikel berbentuk surat ini.
Di antaranya, Tentang Selmadena Aquilla dan Jodoh yang Dipilihnya (Sepucuk Surat untuk Anakku).
View-nya lumayan juga. Cuma kalau surat ini, kamu mesti lebih ekstra untuk melibatkan emosi pembaca. Kalau emosi pembaca bisa kamu rangkul, biasanya bakalan ngehits.
17. Storytelling
Curhatan, cerita seputar liburan, atau fiksi, masuk ke dalam tipe artikel ini.
Ini sebenarnya artikel yang paling mudah sih. Tapi berpeluang paling besar untuk membuat bosan.
Kamu mesti hati-hati kalau menggunakan tipe ini.
Ya, memang gampang-gampang susah sih.
Atau mungkin cuma saya aja ya? Hmmmm.
18. Round up dan Kurasi
Ini juga tipe artikel favorit saya banget. Hahaha.
Tinggal temukan source-source yang tepat, lalu jadikan satu dalam satu artikel.
Sebelumnya, saya teratur bikin Posts of the Month di blog ini. Berisi tentang round up artikel teman-teman blogger yang membahas seputar tips blogging, tips menulis dan tips bermedia sosial.
Di Rocking Mama, model ini juga primadona banget deh. Hehehe. Soalnya cepet nulisnya. Buat pembaca juga oke, karena biasanya topiknya ringan dan yang menghibur saja.
19. Repurposing Old Post
Artikel-artikel lama kita juga bisa di-update lho.
Saya sekarang sedang me-repurpose artikel-artikel lama di Rocking Mama. Terutama sih untuk menyesuaikan dengan standar penulisan yang sekarang, plus menambahkan berbagai elemen SEO.
Hasilnya?
Beberapa artikel lama yang di-repurpose, yang tadinya di bawah 1.000 PV, tahu-tahu melejit lho PVnya.
Misalnya saja artikel punya Ranny yang judulnya Ini Dia 7 Objek Wisata di Solo yang Paling Populer dan Murah Meriah, tadinya mungkin hanya seribu berapa gitu. Setelah saya repurpose, ternyata bisa nembus ke 10.4 K lho PV-nya.
Lumayan banget kan?
Nah, di antara 19 tipe konten yang cocok untuk blog post di atas, manakah yang sudah sering kamu adopsi, dan mana yang belum pernah kamu coba untuk tulis?
Well, ada bagusnya juga kamu nyobain nulis yang belum pernah kamu coba itu. Siapa tahu pembaca kamu suka, dan banyak nyari kan? :)
Selamat nulis!
26 comments
Sebenarnya kalaubsayabpribadi tidak ada istilah bosan, biasanya kalau lama tak update dikarenakan pulsa internet yang miskin. Intervew, review dan liputan yang menjadi kesenangan dalam membuat artikel.
BalasHapusMungkin kita sebagai penulisnya nggak bosen. Tapi bisa jadi pembacanya yang bosen ;)
HapusArtikel nya sangat menginspirasi, buat yang lagi kering ide... makasih sharenya. Tak catet ya.
BalasHapusHappy writing ;)
HapusWaahhh...bisa banget nih buat ide tulisan biar gak bosenin. Makasih mak Carra
BalasHapusSama-sama, Bunda Imut :)))))
HapusSaya suka nunggu tulisan mba carra di akhir pekan. Maksih ya soalnya bnyak ilmunya buat blogger baru seperti saya. Saya ngefans ama tulisannya mba Carra 😃
BalasHapusAwwwwww.
HapusJadi malu.
Samaaa..selalu saya bookmark ahahaha..thanks Mama Cara, blog saya ada sumbangsih ide darimu
HapusMakasih banyak ya, Mbak Dira. My honour!
HapusWaaaaini banyak yang belum dicoba. Kalau infografis biasanya liat di blog temen2 yag ikutan blog competition. Ampun keren2 banget mereka bikinnya. Biasanya yang ada infografis lengkap itu yang menang. Kalau liat saingan udah ada yang pake infografis, langsung mengurungkan niat untuk ikutan lomba xD
BalasHapusLah. Belajar dong, Fa, kamu pasti juga bisa bikin infografis :D
Hapuskadang kalau lagi bosan saya memilih tipe storytelling atau nulis surat begitu. Apalagi kalau blog habis kebanjiran sponsored post. Jadi semacam penyegaran buat pembaca
BalasHapusSemacam jeda ya, Mbak Tikha. :D
Hapuskalau di blogku yg rame how to. boleh tuh dicoba ah yg lain..
BalasHapusYukkks :D
HapusMama Cara, di Pinterest itu khan banyak infografis bagus-bagus..boleh ga yaa kita pakai, terus dibacklink ke penulisnya?
BalasHapusRada-rada horror sich ya, takut kena copyright..
Boleh sih, asal ada sumbernya :)
HapusAkan lebih baik lagi kasih notes juga ke penulisnya :)
Wuahh jadi banyak pilihan tipe konten nih..bisa coba yg blm dilakuin d blog ah..makasih mba sharenya
BalasHapusSama-sama. Happy blogging!
HapusPaling banyak storytelling dan review. Surat? Pernah bikin juga waktu kakakku meninggal.
BalasHapusKalo resep masakan apakah masuk how to?
Resep masakan termasuk how to, MakLi :D
HapusInfografis dan listicle itu yang belum pernah, Mbak Ra. Ajarin dong... 😁
BalasHapusListicle ada di blog ini. Coba dicari di Daftar Isi, Phie :D
HapusKalau infografis aku juga masih belajar :D
Aku mau sih mbak Guest Blog lagi. boleh tah? *padahal blog sendiri bnyk ditinggalin gak diisi*
BalasHapusSusah ya mbak utk wawancara itu? ada tips biar bisa dpt jawaban gak? Pernah baca di BGB itu, dia kirim email ke Neil Patel sekalipun dijawab sm Neilnya. Mungkin spt yg dirimu bilang mbak, balik ke orang yg diwawancarainya ya
Ditunggu GP nya ya Mas :D
Hapus