1 Alasan Mengapa Content Marketer (Termasuk Blogger) Harus Mulai Mikirin Keywords
"Aku nggak ngerti opo keywords iku, opo pentinge, opo ngaruhe?"
(Saya nggak paham keywords itu apa, apa pentingnya juga apa pengaruhnya?)
Ada yang bertanya-tanya akan hal yang sama? Sini, gandengan dulu.
Well, pertanyaan yang sama banget, persis, pernah saya tanyakan juga pada diri sendiri.
Saya tahu keywords itu hubungannya mesra sama SEO, dan begitu dengar nama SEO, otak saya itu juga suka tiba-tiba udah lelah duluan. Perkara banget emang ya, riwil, rumit, printil-printil, belum lagi update si the Mighty Google soal algoritmanya yang hobi banget bikin baper.
Saya pun pernah memutuskan untuk bilang, "Go f*ck yourself, Google!"
Males banget apa-apa kok mesti sesuai apa yang dimau sama Google. Nggak bisa berekspresi bebas, nulis bebas semau gue.
Tapi, makin ke sini, kayaknya saya malah kena karma sama Google ini. Punya kerjaan ini itu, akhirnya menuntut juga ke angka statistik di dunia maya. Dan semuanya standarnya cuma satu: Google.
(Masih ada yang search pake Yahoo! atau Bing enggak sih?)
Blaaah! Google karma is real!
Akhirnya mau nggak mau sedikit demi sedikit, kayak lagi pedekate ke gebetan, saya pun mulai kenalan sama si Mbah lebih dekat.
Ya gimana enggak, harus mau nggak mau. Say, saya tiap kali nyari apa-apa ya nanyanya ke blio, terus nggak ngarepin orang lain untuk melakukan hal yang sama?
Kan enggak.
Behavior kita ini kan sebenarnya sudah bisa mewakili behavior pada umumnya kan?
Saat kita nanya ke Mbah Google, "Service laptop terbaik di Jogja" maka begitu pula orang lain akan menanyakannya.
So, singkat cerita, saya akhirnya belajar. Tahu banget bahwa printilan SEO itu memang banyak. Namun, dari semua printilan itu, ternyata ada satu hal yang harus kita pahami dulu kalau mau menerapkan SEO di situs kita, yaitu keywords.
Kalau kita paham cara kerja keywords ini, selanjutnya kayaknya akan lebih mudah memahami yang lainnya.
Nah, keywords sendiri dalam SEO itu memang harus dipelajari secara runtut dan step by step. You can't ujug-ujug stuff keywords dalam artikelmu kalau kamu nggak paham keywords ini *yaoloh, maafkan bahasa saya yang campur aduk.* Ujung-ujungnya artikelmu akan cetek dan nggak berguna.
Jadi, saya akan tuangkan catatan saya dalam artikel ini, soal apa itu keywords, apa pentingnya, sebelum kemudian melakukan keywords research dan lalu keywords placement dalam artikel.
Apa itu keyword?
Keywords are words, phrases or a group of words. This is what you feed in a search engine, like Google, Yahoo, or Bing, to look for some particular information. Based on those key-words or keyword phrases, the search engine shows you the related pages.Nah, itu definisi keywords dalam sebuah artikel di Steps to Make Your Own Website.
Keywords adalah kata-kata atau frase yang biasa kita masukkan ke dalam search engine, seperti Google, Yahoo, atau Bing, saat kita ingin mencari informasi tertentu. Berdasarkan kata-kata yang kita masukkan tadi, si search engine kemudian akan menyajikan data yang relevan dengan informasi yang kita cari.
Kayak kalau pengin beli buku di toko buku, dan sudah tahu pengin mencari buku tertentu, maka saya akan cenderung langsung menuju ke komputernya. Saya langsung masukkan judul buku yang saya cari. Ketemu datanya, ada nomor raknya. Maka saya pun langsung menuju ke rak yang ada buku itu untuk mengambilnya. Baru kemudian mungkin saya mencari alternatif-alternatif buku yang lain.
Lha, kalau saya belum tahu judulnya apa? Ya, biasanya saya masukkan topik bukunya. Misal, "belajar menulis". Nah, nanti kan akan muncul berderet buku yang barangkali punya judul yang kurang lebih sama dengan kata yang saya masukkan ke kotak search-nya.
Kalau bukunya nggak ada, ya nol pencarian.
Nah, simpel kan ya pengertiannya?
Kenapa keywords ini penting untuk dipikirin?
Nah, kalau melihat dari ilustrasi soal pencarian buku di atas, pasti kemudian nyadar kan, bahwa keywords is about demand, dan kemudian diberikan supply.Kayak misal, kita punya toko baju. Sekali dua kali orang menanyakan, apakah kita juga menyediakan hijab, maka pastilah kemudian kita berpikir untuk juga menambah produk hijab ke toko kita. Kenapa? Ya, karena ada demand.
Karena ada demand "kata dalam pencarian", maka para content marketers (termasuk di dalamnya adalah para blogger) akhirnya menyediakan supply.
Inilah yang kemudian memicu adanya SEO. Untuk menyediakan supply, yang kemudian ujungnya mengarah ke mana-mana tapi sebenarnya sih intinya cuma satu, menangkap si "demand" untuk mengunjungi situsnya, yang kemudian akan memengaruhi pageviews.
Tentang keywords stuffing
Dan kemudian, di sini, saya pun maklum, kenapa ada keywords stuffing, atau "pemaksaan" penggunaan keywords hanya agar supaya situsnya berada di paling atas dalam pencarian.
Fakta bahwa orang cenderung hanya lihat hasil pencarian di halaman pertama doang, ikut andil dalam perilaku keywords stuffing ini. Males amat, ke halaman pencarian kedua, ketiga, dan seterusnya kan? Apalagi kita nyarinya via smartphone. Nggak akan mungkin ke halaman belakang. Lagipula, makin ke belakang, umumnya juga makin nggak relevan kok isinya.
Para penyedia supply kemudian berlomba-lomba menjadi yang teratas, hingga they do anything supaya menjadi yang pertama muncul di search engine, demi mendapatkan pageviews yang tinggi.
Hingga makin ke sini, hasil pencarian Google pun makin nyebelin. Sering kan kita nyari informasi di Google, klik hasil pencarian paling atas dan berharap menemukan jawaban dari permasalahan kita. Tapi ternyata, artikelnya yang paling atas di Google itu cetek, nggak memberi jawaban, yang ada malah iklan bejibun dan popup yang menjengkelkan.
Iya, saya mah sering banget gitu.
Barangkali itu juga yang bikin saya agak sedikit antipati sama SEO. Semacam, saya ini kebanyakan nemu artikel nggak bergunanya ketimbang yang bisa memuaskan pertanyaan saya. Dan kesimpulannya, malesin banget sih ini SEO.
Tapi, apakah cuma segini aja? Apakah berarti saya nggak perlu mikirin keywords buat SEO situs yang saya kelola?
Content writer (termasuk blogger) justru HARUS mikirin keywords
Iya, harus!
Saya mereasa, bahwa saya justru harus mulai bekerja dengan keywords, dan kemudian dilanjutkan dengan strategi-strategi SEO yang lain.
Kenapa?
Karena saya ingin supaya para "demand" menemukan supply yang dibutuhkannya. Saya ingin memastikan, bahwa orang yang mencari informasi bisa mendapatkan apa yang dibutuhkannya di situs saya.
Saya ingin, mereka tahu dan notice, bahwa informasi yang dihadirkan dalam situs tersebut relevan dan PASTI akan membantu mereka memecahkan permasalahan. Saya nggak mau membiarkan konten-konten cetek itu nangkring di halaman pertama, dan membuat pembaca jadi ilfil. Saya pribadi ingin memberikan user experience yang baik, sehingga orang akan dengan senang hati pula kembali lagi pada saya untuk mencari informasi lainnya yang relevan dengan topik situs saya.
Misalnya saja nih.
Saya bahas tentang parenting di portal sebelah. Kebetulan banget, keywords-nya pas dengan yang dicari. Kamulah yang kebetulan mencari informasi, datang, dan membacanya. Artikel parenting saya ternyata bisa menjawab pertanyaanmu, sehingga kamu pun puas dan senang karena terbantu.
Next time kamu ada masalah lagi, lalu nyari di search engine lagi, dan menemukan ada nama portal saya di situ. Pastinya kamu akan dengan senang hati ngeklik kan?
Itulah prinsip user experience.
Ndilalah, makin ke sini Google juga makin nyadar akan siasat-siasat "curang" ini yang kemudian memberikan user experience kurang baik, semacam keyword stuffing ini. Sehingga mereka pun mengeluarkan banyak update mengenai algoritma pencariannya.
Saya yang tadinya suka sebel karena selalu berubah-ubahnya dan rumitnya menaklukkan Google, sekarang jadi lebih sering excited-nya setiap kali ada update algoritma. Meski kadang ya bikin tambah mumet, tapi saya akhirnya mencoba menikmatinya.
Saya memang terpaksa mempelajari SEO dan segala printilannya, tapi semenjak mindset saya ubah, saya justru merasa bahwa SEO, khususnya soal keywords ini, penting dan harus saya pelajari lebih lanjut.
Nah, artikel ini barangkali adalah awal mengenai catatan pembelajaran saya mengenai keywords.
FYI, sebelumnya saya hanya mengandalkan media sosial untuk promosi konten yang sudah saya buat. Tapi, algoritma Facebook makin lama makin kurang bersahabat buat jualan. Angka reach-nya makin jeblok. Traffic ke situs saya menurun hingga 80% gara-gara algoritma yang baru itu.
It was so frustrating!!!
Media sosial makin kurang efektif dan efisien selain buat nyebar berita hoax dan provokasi
Lagipula, memangnya sampai seberapa kuatkah saya share konten tiap hari di media sosial? Share ke grup-grup Facebook? Share sambil ngetag puluhan orang, minta dikunjungi, minta dishare? Sampai seberapa efektif?
Nggak ada hasil tuh. Hasil yang didapat nggak sepadan dengan usaha yang harus saya lakukan. Ngos-ngosan, tapi hasil segitu-segitu aja.
Sekali mungkin melejit, habis itu, langsung ngesot lagi.
Damn, it was so exhausting!
Akhirnya saya nyadar, nggak bisa lagi hanya mengandalkan media sosial.
Mau nggak mau, saya harus menjadikan Google sebagai staf pemasaran konten saya. Lagian saya nggak mau kalah dari para keywords stuffer yang merajai Google.
Maka mau nggak mau lagi, akhirnya saya harus belajar SEO, dan belajar SEO itu harus step by step supaya nggak terasa rumitnya dan riwilnya. Jadi saya sekarang masih sampai tahap mastering (halah) memilih keywords yang tepat untuk setiap artikel yang saya publish. Belum semua berhasil dengan baik, but I'm trying.
Hasilnya?
Traffic meningkat 2x lipat setelah saya bekerja kurang lebih sebulan.
Pastinya nggak cuma karena targeting keywords yang saya lakukan saja yang bisa mendongkrak ini, tapi juga ada strategi lain yang dilakukan oleh tim di sana (yang pasti lebih banyak).
Tapi setidaknya, saya tahu dan berhasil membuktikan, bahwa saya nggak bisa mengabaikan SEO, khususnya keywords.
Pemilihan keywords yang tepat dan diramu dengan konten yang berkualitas pastinya akan memberi hasil yang lebih baik.
Nah, kalau kamu pengin artikel kamu yang sudah kamu buat dengan sepenuh hati, kamu yakini kualitasnya, kamu yakin pasti bermanfaat buat orang lain, so ini saatnya kamu menggeser artikel abal-abal itu dari peringkat Google.
Pastinya kamu harus bekerja keras, tapi kamu bisa memulai dari memilih keywords yang tepat sesuai dengan demand. Bukan yang sesuai untukmu sendiri ya.
Terus, kali ada yang nanya.
"Lo ngomongin SEO. Tapi kenapa blognya nggak di-SEO-in juga?"
Lahiya, biar begini juga nggak bikin saya lantas membabi buta SEO-minded. Saya pribadi mah nyantai sebenarnya, tapi nggak menutup diri untuk belajar hal lain yang bisa bikin saya tambah pinter. Jangan sampai saya malas mikir. Blog yang ini sengaja banget saya bebaskan dari segala macam aturan, but my own. Soalnya saya sudah mblenger ngubek-ubek SEO di lain tempat. Hahahaha. Puyeeeng!
Ada tempat buat belajarnya, ada tempat buat nyatatnya. Biar tetep waras. Gitu aja sih, simpel kan otak saya? Hahaha.
So, ini juga tergantung kamu juga sih. Saya mah bukannya maksa atau bilang yang nggak di-SEO-in itu salah. Semua tergantung masing-masing blogger juga. Hanya saja, saya sedih kalau ada yang bilang, males ah mikirinnya, ruwet. Udahlah, gini aja. Tapi terusnya dia sedih karena visitor atau pageview blognya kurang.
*sigh* Ngeluh, tapi nggak mau usaha.
It's not smart blogging.
Next, akan ada catatan saya mengenai keywords research, placement endebre endebre, hasil eksperimen saya. Eh tapi saya masih pengin ngomongin soal Idea Mining, terusannya Buzzsumo sama Quora kemarin, dan juga masih ada Studi Kasus Analisis Konten lagi sih.
Gantian ya :D
62 comments
Aku menantiii...dan aku setuju ini
BalasHapusSaya pribadi mah nyantai sebenarnya, tapi nggak menutup diri untuk belajar hal lain yang bisa bikin saya tambah pinter. Jangan sampai saya malas mikir.
Mba Carra, jam segini pasti melek ya 0_o ini aku baca sambil mangku unyil yg lg demam.Thank you mba artikelnya..
Lagi demam ya? :(
HapusCepet pulih yaaaaa....
wah ini aku perlu banget niy, secara aku kalo nulis sa'penak udel, huahahah! sebenernya udah nyadar tentang pentingnya ini, tapi kok banyak banget yg mesti dipelajarin, jadi keburu mblunder. nah kebetulan artikelmu, seperti biasa, menjawab dengan seimple, mbak, hehehe. tak tunggu yg berikutnya yaa <3
BalasHapusWkwkwkwk. Sapenak udel, tapi crunchy jeh. Kadang sayang banget mau ta masukin keywords. Memang, kadang keywords itu bikin mati tulisanlah. *elap kringet*
Hapussaya tunggu ulasannya soal SEO. Saya masih kudu banyak belajar soal yang satu ini.
BalasHapusHayuk, Mbak, belajar bareng :)
HapusDitunggu artikel berikutnya mbak Carra :)
BalasHapusMakasih ya :)
HapusYang lucu itu yang pada sebel dapet keyword stuffed articles trus jadi bete sama SEOnya dan malah gak mau pelajarin SEO. Mereka mikir: Kalo gue ikutan mikir SEO ntar yang baca bakalan pada bete dapet artikel gue. Bukannya malah mikir mempelajari SEO biar bisa menggantikan para stuffer keyword itu ya Mbak. Hihihi... Nice article Mbak Carra!
BalasHapusWkwkwkwk.
HapusAh, Mas Dani bisa aja =))))
Mba enak banget baca artikelnya, ringan. Blogger apalagi klo yang namanya content marketer emang harus paham ini. Membuat tulisan yang human banget trus engine readable juga itu sulit (menurut saya)... Tulisan mba kece-kece semua, ringan.
BalasHapusAwww. Makasih ya, sudah baca :)
HapusMakasiiii mba Carraaaa *sungkem*
BalasHapusIlmunya melimpah dan penuh berkah karena dibagi-bagiin teruss tengkyuuuu
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Aminnnn. Makasih ya, sudah baca ^^
HapusAku tunggu di peremaptan ya mbaak eh bukan itu. Maksunya postingan berikutnya. Iya bener, cape kalau andelin traffic dari medsos. Sementara kalau pa googling aku suka sebel kalau nemu situs yang suka kai php. Nongol di halaman pertama tapi isinya fiuuhm bolak balik dekok kata urang sunda mah, mbulet, muter-muter ga jelas (malah curcol)
BalasHapusIsh baru nyadar banyak typonya ini. Maafkan hahaha.
HapusJiyahahahaha. Dimaafkeun. :)))
HapusAduh iya banget. Yang pada nangkring di pejwan itu apaan, artikel nggak genah isinya iklan segede gaban dan buanyak banget. Aku mumet, Mbah!
BalasHapusDitunggu banget pembahasan selanjutnya Mba Carra.
Iya, Nyak. Sabar yak :)))
HapusAaah ini dia artikel yg sy cari2. Penasaran sama si seo ini tp keder sendiri tiap baca penjelasannya. Tp artikel ini mencerahkan saya. Tsaaah. Hahhahaha. Btw cr membuat keyword nya gmn ya?
BalasHapusBerpikir aja apa yg kira2 mbak cari saat googling. Itu keywords yg bisa dipakai.
HapusBetul, kata Mas Ryan. Kita harus berpikir sebagai orang yang sedang mencari informasi. Tapi ada juga tools yang bisa membantu. Ntar deh, semoga bisa ketulis ya.
Hapus"It's not smart blogging."
BalasHapusItu saya, Mbak.
*meringkuk di pojokan*
Nice article, Mbak. As always :)
Hahaha. Saya nggak nyindir sesiapa loh :D
HapusMakasih ya, Mbak. Sudah baca.
Aku msh blm yakin cara membuat keywordnya sih sbnrnya. Tiap update blog, yg keyword seo ini memang slalu aku isi mbak, tp ntahlah sbnrnya udh bener ato ga ya . Hihihihi...
BalasHapusMemang ini pun aku juga lagi belajar nembak dengan jitu. Masih banyak gagalnya juga kok :) Ayo, bareng-bareng belajar :)
HapusNungguin juga yang berikutnya
BalasHapusMakasih, Mbak, sudah baca :)
HapusKadang aku berusaha untuk mencari keyword, kadang kelupaan atau sengaja tidak mencari. Dengan tulisan mbak Carra, aku berusaha untuk belajar lagi tentang keyword. Makasih ya Mbak
BalasHapusSama-sama, Mak. Terima kasih sudah baca.
HapusAsyiiik...akhirnya ada yg berbagi info ttg keyword. Sudah ubleg2 bbrp blog orang, saya ga ngerti aja. Bahas juga ttg meta apa gitu dong. Sama ga mudengnya...Makasih sebelumnya...
BalasHapusTerima kasih ya, sudah baca. Semoga bisa cepat nulis yang lanjutannya :)
Hapusooh belum dibahas mba? hehehe aku dah nyiapin notes inih...okelah dinanti hwhehe
BalasHapusKepanjangan ntar kalau langsung dibahas jadi satu. Pada bosen :))
HapusJadi, keyword diletakkan di dalam artikel atau tag?
BalasHapusDI dalam artikel dan di meta tag description :)
HapusTag di wpcom juga bisa jadi keywords... cuma biasakan tag itu 1 kata sih. :D
HapusAku juga rasa gimanaaa gitu kalau ada yg ngeluh tapi ngga mau usaha dan ngga mau buka diri untuk belajar atau sekedar terima masukan dari yg lain...
BalasHapusDitunggu lanjutannya ya, Mbak :)
Masih harus belajar banyak nih soal keyword n SEO biar blognya ada kemajuan
BalasHapusYuk, belajar bareng :)
Hapussaya lho mbak merasakan user experience yang oke di blog ini. *serius bukan cari muka*
BalasHapusmbak, mbak. saya malah jadi penisirin,siapa sih di balik google algoritma itu? kudunya rombongan emak-emak juga ada di sana ya biar artikel yang krenyes-krenyes itu bisa masuk page one. secara itu user experiencenya bagus banget. *bagus menurut emak-emak*
baiklah. saya menunggu trilogi atau tetraloginya (atau berapa logi terserah) tulisan ini. colek saya ya mbak. *ealahhh buntutnya*
Hanya Google yang tahu siapa di balik algoritma itu :))
HapusMakasih ya, Mbak. Iya, nanti dicolek kalau sudah ada tulisan berikutnya.
Ahahaa, emberan. Udah di pejwan eh malah enggak relevan. Sering dapat yang kek begitu. Akhirya jadi self minded, mbok yah gw nulis yang bermanfaat selamanya (amin), enggak populer saat tertentu ajah.
BalasHapusBelajar SEO itu puyeng kek belajar tools di photoshop, tp begitu dikerjain dan hasilnya yang caem malah ketagihan. Untuk keyword, dlu gw sih rajin pelajari di google keyword, tapi yakin deh, lama-lama blogging nanti bisa "ke mantra" sendiri di otak, keyword apa sih yang akan "melarikan" pembaca ke blog kita tnpa bantuan google lagi.
Aduh gw curcol panjanya jadinya, ahaha
Oia, salam kenal yah :))
Terima kasih ya, sudah baca :) Salam kenal.
HapusBicara tentang keyword, aku sampai gak bisa tidur mikirin bahasan keyword di bukumu, Mak. Tapi bukunya ngebantu sangat :-*
BalasHapusHaha. Yang di buku mah sepertinya masih belum terlalu dalam ya :)
Hapusmakasih ya, sudah baca.
nungguin lanjutannya aja, jangan lama2 ya mbak
BalasHapusHahaha. Insya Allah :D
HapusKeyword itu memang penting. Nggak jarang artikelku masuk google page one atau via image google. Trafik stabil bahkan perlahan naik.
BalasHapusNungguin yang Quora :3
Quora sudah ada kok :3
Hapus
BalasHapusGak pake keywords jadi jarang nongol ya mbak. Emang penting belajar keywords hehe
Yah, ya bisa sih. Tapi lebih sulit. :)
HapusHi Mba, salam kenal ya :)
BalasHapusHelpful banget nih postnya, looking forward for your next post <3
Halo :) Makasih ya, sudah baca.
HapusJogja kota pelajar. Kata yang paling sering dicari orang selain wisata pasti sekolah. DI wisata aku pasti kalah deh sama blogger traveller yg jumlahnya seabrek-abrek. Jadi aku bikinlah "berburu sekolah favorit di Jogja". Teman2 yg search itu pasti nemu aku di page one. Lumayan deres view dari sana. Tapi sakjane aku yo gak mudeng apa gitu cara berpikir nyari keyword yg bener? Sik tak bacanya lagi artikele, terutama bagian "f" google wkwkwkkwk....Guweh banget itu sampai sekarang, bukan krn kepedean sih, tapi lebih ke gak mudeng hihihiihi
BalasHapusTapi iya banget mangkel klo abis ada update algoritma gitu, njuk ilmu SEO yang kemaren2 seolah mendadak expired
BalasHapusAduuuh Ryan n Dani nggak pernah bosen ngingetin ttg keyword juga. Tapi kok suka males aja ngurusinnya *semoga Ryan n Dani ga baca, ntar gw dijitak rame2*
BalasHapusDibaca kok mbak Anne... *kalem
HapusO iya mbak... updated dikit sih. Kalau untuk SEO... sepertinya kita harus mulai juga perhatikan Bing - the next big thing on search engine. *masih cari artikel untuk di Bing nih.... *
BalasHapusMakjleb pas baca ini, gue banget!
BalasHapus"Saya tahu keywords itu hubungannya mesra sama SEO, dan begitu dengar nama SEO, otak saya itu juga suka tiba-tiba udah lelah duluan. Perkara banget emang ya, riwil, rumit, printil-printil, belum lagi update si the Mighty Google soal algoritmanya yang hobi banget bikin baper.
Saya pun pernah memutuskan untuk bilang, "Go f*ck yourself, Google!"
Males banget apa-apa kok mesti sesuai apa yang dimau sama Google. Nggak bisa berekspresi bebas, nulis bebas semau gue"
Mbak, kog bisa runut banget gini yak nulisnya... warbiyasah!
Bakalan sering ngetem di sini, ne!
Keyword memang penting untuk SEO, tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa calon pengunjung mau membaca tulisan blog juga karena judul artikel yang kuat. Oleh karena itu teknik menulis judul artikel yang menggigit memiliki daya pikat yang luar biasa.
BalasHapusTak ngerti sama sekali ttg SEO, tp setelah baca artikel ini, sepertinya saya harus mengenalnya step by step... pelan pelan, sangat pelan, takut otak saya jadi blinger hahaha...
BalasHapus