5 Online Tools yang Seharusnya Dikuasai oleh Seorang Freelance Content Writer
Kuasai tools ini supaya kerja lebih lancar |
Menjadi seorang freelancer itu harus siap untuk selalu mempelajari hal baru setiap waktu. Kalau enggak? Ya, nggak akan maju deh.
Hal baru seperti apa?
Ya umpamanya, seorang penulis konten aja deh yang jadi contoh ya. Kadangkala diminta untuk menulis hal-hal di luar lingkup wawasannya sekarang. Jadi harus riset, harus interview. Mau nggak mau jadi harus paham apa yang ditulisnya.
Itu baru soal yang ditulis.
Bagaimana dengan hal lain-lain? Terutama untuk alat bantu menyelesaikan tugas sih, kalau menurut saya. Yes, tools.
Sejauh pengalaman saya, ada 5 online tools yang setidaknya harus dikuasai oleh seorang freelance content writer demi sempurnanya tugas. Halagh.
1. Tools untuk kontak-kontakan dengan klien
Ada yang belum bisa email-emailan?
Ini kayaknya tools utama yang harus dikuasai oleh para freelancer ya. Mau pakai gmail atau yahoo atau email yang lain sih terserah. Yang penting, kalau mau jadi freelancer zaman sekarang aneh banget kalau sampai belum punya email.
Tools kedua yang harus kamu kuasai untuk kontak-kontakan dengan klien adalah tools yang bisa buat ngobrol real time. Misalnya seperti Skype atau Facetime untuk Mac, yang selain bisa buat chatting juga bisa buat video call. Jangan Yahoo Messenger ya! Soalnya udah bangkrut. :D
Yah, minimal harus punya WhatsApp, Telegram, atau BBM deh. SMS aja nggak cukup ya, cyinnnt. Telepon mahal. Heuheuheu.
Perkembangan online tools jenis ini pesat banget. Jangan kaget kalau sewaktu-waktu kamu ditanya apakah punya tools tertentu yang belum pernah kamu dengar ya. Yang perlu kamu lakukan hanyalah terus kepoin aja langsung.
2. Tools untuk kolaborasi atau brainstorming bareng
Trello - Tools untuk brainstorming bareng |
Tools yang ini termasuk baru buat saya lho.
Selama ini kalau saya ada ide-ide untuk dibicarakan dengan klien, selalu hanya melalui chat atau email. Ternyata juga bisa melakukan brainstorming dengan tools online begini.
Dari hasil penelusuran, ada beberapa online tools yang bisa kita gunakan nih. Ada Basecamp, Slack, dan Asana.
Yang baru saya coba adalah Trello. Tapi saya juga belum banyak sih uliknya. Baru sekadar lihat-lihat, gara-gara di-invite oleh editor konten klien. Trello memungkinkan kita untuk menulis ide-ide atau mengupdate apa pun dalam boards yang disediakan. Sistem kerjanya kayak kita nempelin post-it gitu di board brainstorming di kantor. Kayaknya saya harus mempelajarinya lebih jauh, karena aplikasi ini keren banget. Oh ya, katanya ada apps-nya juga di Android.
Baca juga: 4 Cara Brainstorming yang Dapat Menghasilkan 100 Ide Artikel dalam Waktu Singkat
3. Content Management Systems
Ada klien yang meminta kita untuk mengirimkan artikel yang sudah kita tulis via email ke mereka, dan kemudian mereka yang akan nge-post. Tapi kadang seorang content writer bisa juga diminta untuk ngepost sendiri di web klien, yang kemudian dimoderasi oleh admin. Untuk itu dibutuhkan pengetahuan kita mengoperasikan beberapa CMS, atau Content Management Systems.
Yang paling jamak dipakai biasanya adalah Wordpress. Ah, dia nih emang CMS sejuta umat yah. Beberapa web memang memodifikasi Wordpress sesuai kebutuhan masing-masing sih. Tapi tetep, basic-nya sama. So, meski nggak suka Wordpress, nggak boleh nolak kalau sewaktu-waktu ada klien yang meminta kamu posting langsung di sana ya.
Saya rada jarang menemui web besar dengan CMS blogspot. Bisa juga dengan CMS Joomla. Rocking Mama sendiri punya tim development web yang mengembangkan sendiri CMS-nya. Meski ngembangin sendiri, sudah dipastikan user-friendly. Gampang dipakai.
Siap-siap saja, menemukan bentuk dasbor-dasbor baru kalau mau jadi content writer. Saya sendiri selalu excited kalau mengeksplor CMS baru. Hahaha. Semua fitur dicobain.
4. Media Sosial
Nah, kalau kamu mau di-hire sebagai content creator untuk media sosial, ya kamu tentunya harus menguasai berbagai platform media sosial. Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, Snapchat, Line ... apa lagi?
Nggak cuma media sosialnya, tapi kamu sepertinya juga harus menguasai berbagai aplikasi pendukung manajemen media sosial, seperti Hootsuite, Tweetdeck, Buffer, Timely, dan lain sebagainya.
Nggak cuma media sosial klien, buat kamu sendiri juga perlu tuh punya media sosial. Seorang freelancer kan harus terus 'menjajakan' diri kan ya? Doh. Istilahnya. Bahahaha.
Ya, gimana lagi harus 'menjajakan diri' kalau nggak lewat media sosial hari gini?
Baca juga: [Guest Post] Ini Dia 4 Tipe Social Media Junkies. Kamu Termasuk yang Mana?
5. Tools untuk invoicing
Invoicely - Format invoice-nya profesional banget. |
Nah, bagian akhir dari sebuah tugas tentu adalah nagih. Iya kan?
Biasanya saya sih nagih ya via email, tinggal kirim saja invoice dalam bentuk words atau excel, diattach ke email. Beres.
Tapi ternyata ada yang online tools-nya lho buat invoicing ini.
Ada Freshbooks atau Invoicely.
Yang Freshbooks itu berbayar, ada 30 hari free trialnya sih. Sedangkan Invoicely itu free. Yang sudah sempat saya ubek sebentar adalah Invoicely. Cukup user friendly sih. Kita bisa bikin database klien di sana, terus kirim invoice ke email klien langsung. Wih setelah dicoba-coba keren juga yak, invoice-nya. Berasa business woman beneran. Hahaha.
(((Berasa business woman beneran)))
Nah, tuh. Jadi itu online tools yang bakalan berguna banget buat dipelajari penggunaannya oleh freelance content writer seperti kita.
(((seperti kita)))
Iya, iya. Seperti saya.
Ya, barangkali ada yang butuh juga kan :D
Ada yang punya rekomendasi online tools lain?
Sila ditambahkan di kolom komen yak!
25 comments
Makasih Mbak Carra... Trello sempet baca di manaaa gitu. Skearang udah install. Hehehehe :D
BalasHapusHahaha. Semoga bermanfaat buat brainstorming-nya Mas :D
HapusHahhh "Menjajakan Diri" hahaha, aku suka bilang gitu ke teman-teman di dunia nyata yang bingung dengan aksiku tiap kali pamer sedang bersama satu produk, hihiii
BalasHapusHahahaha. Ternyata sama ya, Mbak, istilahnya :))
HapusTerimakasih infonya Mbae, baru tau ternyata ada tools untuk nagih. Mau nyoba nih..
BalasHapusYuk :)
HapusSelamat nulis ya.
Nah lho, banyak juga tools-nya. Beneran aku harus belajar banyak ini mah. Apalagi soal invoicely. Kali kali ada brand yang make jasa aku dan ujug ujug minta invoice
BalasHapusIya hihi.
HapusYuk, coba satu-satu :D Biar kerjaan lancar.
Wah baru tau nih ada buat invoice online, biasanya sama kayak Mbak, pake Word dikirim via email wkwk
BalasHapusIya hihihi.
HapusDicobain gih, invoicely-nya :D
bermanfaat banget mbak, kelihatan makin keren aja jadi freelancenya
BalasHapusYup. :)
HapusMakasih ya, sudah baca :)
Waaah ternyata ada juga ya tools buat invoicing, ntar mau intip ah :D
BalasHapusYukkk, Maaak :D
HapusBanyak tools yang baru saya tau, thanks ya mbak..
BalasHapusSama-sama :) Semoga bermanfaat.
HapusBaru tahu ada tools buat bikin invoice kaya gitu, ihihi.. Maklum, eiykeh biasanya bikin invoice pakai template sendiri :)
BalasHapusThanks a lot, Mbak Carra.
BalasHapusSaya selalu ragu kalau bikin invoice karena nggak merasa punya pengalaman.
Sekarang saya nemu caranya.
Bookmark ah. Thank you!
jatuh cinta sama invoicing systemnya Nutcache.com. Gampang operasinya. banyak fiturnya, bisa custumized, profesional penampilannya. Bisa utk analisa kondisi pendapatan pengeluaran, tren pendapatan. Cocok juga buat yg jualan seperti saya, jd tau produk apa aja yg paling laku dll. dan FREE.
BalasHapusMy God! Panjang umur banget, saya baru aja kepikiran mau japri minta tentang ini. Ntar buatin seri selanjutnya dong, tools edit gambar, dll.
BalasHapusBaru tau ada tools invoice. Kebiasaanya pake word doang hihi. Cobain ah. Makasih Mak.
BalasHapusKeren mbak tipsnya. Terima kasih yaa
BalasHapusYang invoice langsung eike coba Mak Caraaa..kereeen😍
BalasHapusMau intip ah yang invoice itu...baru denger hari ini mb..
BalasHapusthanks for share mba, ilmu banget ini 😘
BalasHapus